Bidang Pendidikan dan Pelatihan Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit Unhas menggelar Obrolan Online (OBRAL) Sehat. Bertajuk “Ukur Tekanan Darah, Kontrol dan Hidup Berkualitas”, kegiatan menyambut Hari Hipertensi Sedunia (17/5) itu disiarkan melalui kanal Instagram dan YouTube Rumah Sakit Unhas Official, Jumat (21/5).
Dipandu oleh dr Akhyar Albaar Sp PD, turut mengundang dokter spesialis ginjal, Prof Dr dr Haerani Rasyid M Kes sebagai narasumber. Menurut Haerani, hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolis mencapai level 140 atau diastolik sama dengan 90 yang diukur selama dua hingga tiga minggu berturut-turut.
“Hipertensi sebenarnya gampang didiagnosis, sehingga deteksi awal dianjurkan untuk mencegah komplikasi yang lebih buruk,” ungkap Haerani.
Sebagai pencegahan munculnya penyakit fatal, hipertensi sangat penting untuk diketahui. Cara pengukurannya pun harus mengikuti prosedur medis. Jika pasien didapati mengalami hipertensi, perlu melakukan pemeriksaan berkala pada kesehatan organnya.
“Kemudian, dilanjutkan dengan pengobatan farmakologi dan pengobatan non-farmakologi, yakni pengobatan berbasis obat – obatan dan terapi tanpa obat,” ujar Haerani.
Ia kemudian mengungkit stigma masyarakat yang menganggap garam sebagai penyebab hipertensi. “Masyarakat hanya terpaku pada penggunaan garam dapur, kurang memperhatikan garam yang terkandung dalam makanan. Seperti halnya ikan laut, makanan yang diawetkan, kecap, dan saus,” sebut Haerani.
Di akhir sesi, ia menganjurkan penerapan pola hidup sehat agar terhindar dari obesitas sebagai pemicu tekanan darah tinggi, serta rutin mengecek tekanan darah.
M201