Surat pengunduran dirinya diterima oleh Martin Luther King Jr, Rustin nampak begitu kecewa, terlihat dari mimik wajahnya yang muram. Ia tak menyangka bahwa sahabat sekaligus bosnya itu menerimanya suratnya, padahal ia memprediksi surat itu akan ditolak mentah-mentah.
Begitulah cuplikan awal film Rustin yang langsung memperlihatkan bagaimana isu seksualisme harus mendepaknya dari kegiatan aktivisme gerakan hak-hak sipil.
Diambil dari biografi Bayard Rustin, seorang aktivis pejuang hak-hak sipil untuk kesetaraan ras di Amerika Serikat, Colman Domingo sukses memerankan Rustin dengan sempurna. Hal tersebut dibuktikan dengan masuknya Colman dalam nominasi aktor terbaik penghargaan Oscar 2024.
Berlatar tahun 1963 di Washington, dimana Rustin kembali membangun kepercayaan dirinya setelah pengunduran diri yang dihadapinya. Dengan mengumpulkan para pemuda, Rustin bertekad untuk menentang segregasi dan menciptakan aksi protes damai terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
Ia berniat mengumpulkan seratus ribu orang di Lincoln Memorial, monumen nasional Amerika Serikat yang dibangun untuk mengenang Presiden Ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
Namun, rencana tersebut tidak didukung serta-merta oleh para petinggi organisasi perjuangan antirasial untuk kelompok Afro-Amerika, National Association for the Advancement of Colored People (NAACP). Mereka beranggapan bahwa rencana tersebut sangatlah mustahil. Mereka mengambil gambaran dari aksi yang dilakukan para kulit putih yang pesertanya tak pernah mencapai ratusan ribu.
Tetapi bukan Rustin namanya jika menyerah karena hal itu. Ia mulai mendekati para petinggi organisasi dan partai politik yang sejalan dengan pemikirannya untuk mendapatkan dukungan dan segera bergerak menyuarakan kesetaraan ras.
Salah satu momen penting dalam film ini adalah ketika Rustin mendekati Martin Luther King Jr, sahabat sekaligus bosnya yang sebelumnya menerima surat pengunduran dirinya. Ia berusaha meyakinkannya untuk menjadi orator utama dalam gerakan tersebut. Marthin yang dicintai oleh masyarakat Afro-Amerika karena gerakan-gerakan sipilnya dinilai bisa menggalang massa.
Setelah mendapat kepercayaan Marthin, Rustin kemudian lebih leluasa untuk menebar jaringnya. Dukungan demi dukungan akhirnya didapatkannya. Berkat kepiawaiannya dalam memimpin, ia mendapat bantuan beberapa unit Bus dari para donatur untuk memobilisasi para peserta aksi.
Pemerintah juga tidak diam dalam menghadapi aksi protes yang dipimpin oleh Rustin. Mereka menyebar informasi Rustin, seperti keterlibatannya dalam kasus aktivitas homoseksual dan tuduhan sebagai seorang komunis. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan tekad Rustin untuk melanjutkan perjuangannya.
Ia berhasil melampaui targetnya, peserta yang menghadiri aksi damai itu berjumlah 250.000 peserta. Sembilan bulan setelah aksi protes, Undang-undang Hak Sipil disahkan dalam kongres. Undang-undang ini mencegah diskriminasi atas ras, warna kulit, agama, dan asal-usul. Pawai tersebut juga menjadi momen bersejarah dengan pidato terkenal Martin Luther King Jr, “I Have a Dream”, yang menggema dan menggetarkan jiwa para pendengarnya.
Film ini diproduseri oleh mantan Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama, dan istrinya, Michelle Obama pada tahun 2023. Dibintangi oleh beberapa nama aktor papan atas hollywood, seperti Chris Rock, CCH Pounder, dan Glynn Turman, film ini memenangkan berbagai macam penghargaan, diantaranya Film Terbaik Hamptons International Film Festival, Heartland Intenational Film Festival, Celebration and Cinema Television, Capri Hollywood International Film Festival, dan masih banyak lainnya.
Meskipun mendapat rating 7/10 dari IMDb dan memenangkan berbagai penghargaan, film ini juga mendapat kritikan dan kontroversi. Beberapa kritikus menyoroti representasi seksualitas Rustin yang diungkapkan secara terang-terangan dalam film. Selain itu, beberapa kritikus juga menilai plot film terlalu klise dan mudah diprediksi.
Bagi masyarakat Indonesia yang tabu dengan adegan percintaan homoseksual, film ini mungkin bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada sebagian penonton. Namun, karena film ini ditayangkan melalui platform streaming, penonton dapat mempercepat atau melewatkan bagian-bagian yang tidak diinginkan.
Meskipun demikian, film ini sangat disarankan untuk ditonton karena memberikan pelajaran sejarah yang penting tentang perjuangan hak-hak sipil. Film ini juga dapat meningkatkan semangat kepedulian penonton tentang arti dari kebebasan dan hak yang harus terus diperjuangkan.
Meski tak disebutkan dalam film, Rustin akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 75 tahun. Seorang pemimpin besar dalam perjuangan hak-hak sipil itu banyak dianugerahi penghargaan, yang paling terkenal ialah penghargaan presidential of Freedom pada 2013. Penghargaan itu dihadiahi oleh Barack Obama karena jasanya dalam mengarsiteki gerakan Washington Longmarch 1963.
Achmad Ghiffary M