Tim Studi Al-Qur’an Intensif (Sains) Subdirektorat Koordinasi Perkuliahan Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Sains Kelas Besar dan Asistensi Umum di Masjid Kampus Unhas Lantai 2 dan Baruga AP Pettarani, Sabtu (16/09).
Mengangkat tema “Bersama Sains Ku Awali Kehidupan Indah di Kampus Merah”, kegiatan ini menghadirkan Dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) Unhas, Dr Ahmad Mujahid MAg.
Pada kesempatannya, Ahmad membawakan materi “Al-Qur’an: Pemuda dan Gerakan Perubahan di Era Milenial.” Ia memaparkan persoalan dan problematika yang dihadapi oleh pemuda saat ini, salah satunya dalam hal mengenali agamanya sendiri.
“Jika pemuda sudah tidak mengenal agamanya, maka kelak ia akan menuju kesesatan dan kesengsaraan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan tanda-tanda seseorang sudah tidak mengenal agama, salah satunya dalam mengidentifikasi ulama. Akan datang suatu masa dimana orang-orang hanya bisa mengidentifikasinya melalui pakaian yang dikenakan.
“Ciri yang kedua ialah orang-orang sudah tidak mengenal dan mengerti Al-Qur’an kecuali hanya karena keindahan suaranya saat dibacakan,” ungkapnya.
Selain itu, terdapat juga ciri lain yaitu ia tidak menyembah Allah kecuali hanya pada bulan Ramadhan. Kata nabi, ketika tiga ciri ini telah melekat pada seseorang, maka Allah akan menguasakan mereka kepada pemimpin yang tidak ada kebajikan dan sopan santunnya.
“Ketika pemuda jauh dari ulama, maka ia tidak mengerti apa isi kandungan Al-Qur’an sebagai kitab suci bagi umat islam,” pungkasnya.
Nurfikri