Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Hj Andi Mirna SH menghadiri Talkshow Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Perguruan Tinggi Se-Sulawesi Selatan (Sulsel) di Hotel Universitas Hasanuddin (Unhas), Kamis (31/10).
Dalam kegiatan ini, Mirna menyampaikan bentuk kerja sama dengan perguruan tinggi dalam hal penanganan kekerasan seksual. Ia menyebut, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) dibentuk karena banyaknya kasus pelecehan seksual di sekolah dan kampus.
“Pada tahun 2020, terdapat 88 persen kasus kekerasan seksual yang diadukan ke Komisi Nasional (Komnas) Perempuan yang terjadi di lingkungan satuan pendidikan,” ujarnya.
Mirna mengatakan, DP3AP2KB bersama Prof Dr Farida Patittingi SH MHum memutuskan membentuk Satgas PPKS di Unhas pada 2022. “Alhamdulillah, Satgas Unhas selalu melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan DP3AP2KB Provinsi Sulawesi Selatan,” tuturnya.
Selain itu, berdasarkan data dari aplikasi Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) per-29 Oktober 2024, terlapor lebih dari 700 kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi di Sulsel. Sebagian besar korban dari kejahatan tersebut adalah anak di bawah umur.
“Kami ingin teman-teman Satgas menjadi agen 2P, yakni pelopor dan pelapor. Jadi, apapun (kejahatan) yang terjadi di sekitar kita harus segera dilaporkan lalu nanti kami tindak lanjuti,” pesannya.
Nurul Fathiyah S.A