Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Republik Indonesia, Prof Dr Ir Winarni Monoarfa MS membahas ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah. Kegiatan yang berlangsung melalui Zoom dan YouTube itu adalah hasil kolaborasi tiga pihak, antara lain Sustainable Development Goals (SDGs) Center Unhas, Sekolah Pascasarjana Unhas, dan PT Mall Sampah, Senin (5/7).
Winarni memaparkan ekonomi sirkular sebagai pendekatan sistem ekonomi melingkar dengan memaksimalkan kegunaan dan nilai bahan mentah, komponen, dan produk. Pada akhirnya, pendekatan ini mampu mereduksi jumlah bahan sisa yang tidak digunakan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
“Pemerintah Indonesia semakin memperkuat upaya dan komitmen dalam menanggulangi permasalahan ekonom, sosial, dan lingkungan melalui ekonomi sirkular,” jelas Winarni.
Ia menambahkan, ekonomi sirkular mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang lebih tinggi dibandingkan skenario Business As Usual. “Dengan merancang sistem produksi dengan lebih sedikit sumber daya, kami dapat memastikan bahan mentah yang diekstraksi dan digunakan seefisien dan selama mungkin,” lanjut Winarni.
Ia kemudian mengatakan, mindset hirarki pengelolaan sampah yang dulu dan sekarang tidaklah sama. Saat ini dimulai dari pencegahan, pengurangan, pakai ulang, daur ulang materi, daur ulang energi, dan berujung pada tempat pembuangan akhir.
“Berbeda dengan dulu yang dimulai dari tempat pembuangan akhir, lalu pencegahan. Adapun pemanfaatan sampah saat ini sangat beragam, seperti energi alternatif, bahan baku industri daur ulang plastik, dan komposting,” terang Winarni.
Winona Vanessa HN