Masa-masa Ujian Akhir Semester (UAS) pasti menguras perhatian dan pikiranmu. Belum lagi, jika bertepatan dengan deadline laporan, makalah dan ujian lab, bagi mahasiswa jurusan eksakta. Kata stres pasti menari-nari di otak.
Nah, setelah melewati masa sulit itu, ada baiknya kamu memberi hadiah pada diri sendiri. Tak perlu muluk-muluk dengan pergi jalan-jalan ke luar kota. Bisa dengan hadiah sederhana, tinggal di rumah atau kosan dengan menonton. Pasti bakal mengasyikkan.
Kegiatan menonton itu bukan cuma menjadi hiburan. Ada sejumlah manfaat yang bisa kamu dapatkan dengan menonton. Selain melepas stres dan penat, menonton bisa membuatmu mendapatkan inspirasi, motivasi, dan pelajaran baru. Juga meningkatkan imajinasi untuk berpikir lebih kreatif dalam berkarya.
Kira-kira, film apa saja yang keren dan menarik kamu tonton setelah ujian final? Berikut rekomendasi yang kami pilihkan:
- Bad Genius
Sambil menunggu nilai hasil ujian kamu keluar, tak ada salahnya menonton film yang masih mengangkat cerita soal ujian ini. Bahkan kamu bisa meniru cara menyontek berjamaah lewat film ini. Ups, jangan ditiru!
Meskipun bukan film thriller atau action, dijamin film Thailand ini akan membuatmu deg-degan sepanjang film. Menceritakan tentang Lynn, siswa kelas 12 yang punya kepintaran luar biasa. Ia bisa menjawab soal-soal ujian dengan cepat dan tepat.
Lynn berteman dengan Grace dan Pan. Berbeda dengan Lynn yang dari keluarga biasa, keduanya adalah orang kaya. Mereka berdua pun rela membayar Lynn dengan harga tinggi asal diberitahu jawaban soal-soal ujian.
Lulus dari sekolah, Grace dan Pan ingin melanjutkan sekolah di Boston, namun mereka harus melalui ujian internasional. Nah lagi-lagi mereka meminta pertolongan Lynn. Supaya soal-soal ujian bisa bocor, Lynn lebih dulu mengikuti tes di Australia.
Film ini sangat asyik dinonton berama-ramai bersama teman-teman kuliahmu.
- Hello Ghost
Film ini cocok untuk anak rantau. Sebab, berisi pesan bahwa orang tua dan keluarga selalu dekat dan tak pernah pergi meninggalkan kita. Bagi kalian yang juga hobi nonton drama korea, bisa mencoba beralih sejenak menonton film ini. Bersiaplah untuk tertawa dan menangis dalam waktu yang bersamaan.
Film bertema keluarga ini, bercerita tentang sosok Kang Sang Man. Lelaki yang hidup dalam kesepian, tak punya keluarga dan teman. Tidak punya siapapun. Sejauh ingatannya, ia lahir di panti asuhan dan tak ada yang mau mengadopsinya. Setelah dewasa, ia yang belum bisa lepas dari masalah kesepian ini melampiaskan perasaannya, dengan beberapa kali percobaan bunuh diri. Namun selalu selamat, entah bagaimanapun caranya.
Lalu, di tengah perjalanan hidup yang suram itu, ia bertemu dengan empat hantu yang selalu mengikutinya kemanapun. Seorang bapak gendut paruh baya, perempuan cengeng, kakek genit dan anak kecil yang tengil. Kedatang hantu-hantu itu dalam hidup Sang Man, membuatnya tak kesepian lagi.
Tapi, lama kelamaan ia kesal juga dengan tingkah polah para hantu, yang seringkali meminjam badannya untuk melakukan aktivitas yang ingin mereka lakukan. Hingga akhirnya, Sang Man menyuruh mereka pergi dari hidupnya. Namun akhirnya, ia tahu kalau para hantu itu adalah orang tua, kakek, dan adiknya sendiri.
- Coco
Untuk film yang satu ini, kalian harus sedikit bergerak ke bioskop. Karya animasi jebolan Pixar Animation Studio ini tak perlu diragukan kualitas dan keseruannya. Cocok untuk ditonton bersama keluarga dan kawan karib. Membawa pesan ikatan keluarga yang kuat, nilai-nilai dalam tradisi, serta penghormatan pada budaya leluhur. Tak hanya itu, juga berhasil mengajarkan arti kematian dengan menyenangkan sekaligus menyedihkan.
Film ini mengisahkan tentang Miguel,, anak laki-laki yang bermimpi jadi musisi seperti idolanya, Ernesta de la Cruz. Namun keluarganya, baik yang masih hidup ataupun meninggal sangat menentang cita-cita itu. Bahkan, menonton acara musik di televisi saja tak boleh. Para tetangga pun dilarang keras bermain musik di sekitar rumahnya.
Tapi, Miguel yang keras kepala selalu bersembunyi di atas loteng untuk berlatih gitar. Hingga suatu hari kejadian magis terjadi. Gitar legendaris Ernesta de la Cruz membuatnya terjebak di dunia orang mati, atau juga dikenal Dia de los Muertos dalam budaya Meksiko. Di sana ia bertemu sang idola. Tak hanya itu, ia pun akhirnya tahu kebenaran dibalik sejarah keluarganya. Penasaran? Cusss ke bioskop.
- My Neighbour Totoro
Kalau kalian penyuka film animasi Jepang. Tentu film ini bisa jadi pengobat stres setelah ujian final. Kalau takut bakal menemukan konflik rumit yang membuat mumet, lupakan. Tidak butuh logika yang kuat ataupun analisis untuk menontonnya. Kalian hanya perlu menikmatinya dengan sederhana, tanpa ekspektasi yang tinggi.
Menonton Totoro hanya perlu imajinasi dan menyingkirkan pikiran gengsi terhadap film lawas. Jangan lupa, film yang baik adalah yang masih bisa dinikmati kapan pun, tidak termakan waktu. Juga dapat menyampaikan pesan-pesan sederhana tanpa mengandalkan kejutan yang “wow”.
My Neighbour Totoro, seperti hasil garapan Ghibli Studio lainnya, memberi pesan yang sama, “kembali ke alam”. Intinya ingin menyampaikan, jika kita menjaga alam, alam akan menjaga kita.
Kalau ingin memaknainya dengan kritis, Film ini seakan ingin kalian merenungkan ajaibnya alam semesta dan mengajak untuk sejenak bebas dari belenggu “layar ajaib” yang terus menerus mengungkung manusia modern. Film sederhana yang memberikan pesan-pesan baik tanpa harus mengandalkan sesuatu yang wah
- Hindi Medium
Setelah final, otak tentu masih harus tetap diasah kekritisannya. Salah satunya cara, dengan menonton Film India ini. Ide film ini orisinil. Secara garis besar, Hindi Medium adalah film yang menampilkan kritik terhadap kondisi pendidikan India yang mulai sangat kebarat-baratan. Dimana pemerintahnya, seakan tidak peduli lagi pada sekolah negeri. Sehingga para orang tua di sana berlomba menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta.
Semua ketimpangan yang ada ditampilkan dengan alur yang sangat lucu dan konyol, tapi tidak mengurangi pesan yang ingin disampaikan. Seperti saat tokoh utama, Raj Batra dan Meeta Batra, berupaya menjadi miskin dengan segala kerumitannya demi memasukkan anaknya ke sekolah ternama. Juga, saat Raj ketahuan masuk ATM ingin mengambil uang dan ketahuan oleh tetangganya yang miskin harus tiba-tiba berpura-pura untuk membobol atm tapi dilarang. Karena orang miskin di India takut dengan kamera yang merekam mereka di ATM.
Secara keseluruhan, peran Irfan Khan memang selalu menghasilkan film yang bagus dan bermakna dalam.
Reporter: Riyami Sabodin