Sekolah Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin (SPS Unhas) menggelar The 2nd International Conference on Global Issue for Infrastructure, Environment, and Socio-Economic Development (GIESED) di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Rabu (11/9). Pembukaan acara ini berlangsung pada pukul 08.30 Wita oleh Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA.
Tahun ini, The 2nd GIESED mengambil tema utama: “Sustaining the Earth and the People through renewable energy, green environment, sustainable agriculture, and socio-economic inclussion”.
Acara tersebut diawali dengan laporan ketua panitia, Prof Dr Ing Ir Herman Parung Meng. Dalam laporannya, Prof Herman menjelaskan bahwa konferensi ini merupakan kegiatan seri kedua yang digelar oleh SPS Unhas.
Hadir sebagai Keynoet Speaker adalah Associate Professor Ariel Liebman PhD dari Monash University. Prof Liebman adalah Direktur pada Monash Grid Innovation Hub Ahli dalam bidang energi ini memiliki Scopus H-index 7.
Selain itu, invited speakers yang diundang pada konferensi ini adalah Prof Yoshihiro Narira (Hokkaido University), Mr Thijs Sablerolle (Project Development Director pada Asia Power Development Platform Pte. Ltd), dan Dr Dimas Bayu Endrayana Dharmowijoyo (Universitas Teknologi Petronas, Malaysia).
“Tahun lalu kami menyelenggarakan the 1st GIESED. Seluruh paper yang dipresentasikan pada konferensi itu telah diterbitkan oleh salah satu publisher yang terindeks yang bereputasi yaitu IOP Publishing. Pada kegiatan kedua tahun ini, antusiasme peserta sangat tinggi. Kami meloloskan sebanyak 169 paper, yang terbagi dalam lima paralel sesion,” jelas Prof. Herman dalam rilis yang diteima.
Selain memperkenalkan para keynote speaker dan invited speaker, Prof Herman juga menjelaskan bahwa peserta tahun ini berasal dari 25 universitas, baik di dalam maupun luar negeri.
“Kami menyambut Anda semua di Makassar, dan berharap dapat memperoleh manfaat melalui konferensi ini. Selain itu, semoga Anda masih memiliki waktu untuk menikmati keindahan dan keramahan Kota Makassar,” katanya.
Sementara itu, Dekan SPS Unhas, Prof Jamaluddin Jompa MSc dalam sambutannya menjelaskan tentang karakter dan keunikan dari konferensi yang telah dua kali digelar ini.
“Keunikan GIESED bukan hanya karena diselenggarakan regular. Ini merupakan contoh kolaborasi interdisipliner dalam berbagai bidang ilmu. GIESED adalah konferensi yang membahas suatu tema global, namun dari berbagai perspektif dan berbagai disiplin ilmu pengetahuan,” kata Prof. Jamal.
SPS Unhas saat ini memang intensif mempromosikan pendekatan interdisipliner. Selain membentuk Center for Interdisciplinary Studies, SPS Unhas juga menjadi leading institutions di Unhas dalam pengembangan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kita juga mempunyai SDGs Center. Sebagai kita ketahui, SDGs itu memiliki banyak sekali target, sehingga pencapaian target-target itu melibatkan disiplin ilmu yang beragam,” katanya.
Di akhir sambutannya, Prof. Jamaluddin Jompa menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak sehingga konferensi ini dapat terlaksana.
“Secara khusus saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Rektor, yang telah memberikan dukungan kebijakan yang luar biasa terhadap konferensi ini. Peserta dapat menikmati pengurangan biaya registrasi, karena Ibu Rektor memberikan bantuan pembiayaan. Bahkan untuk peserta dari Unhas, biaya registrasinya sebagian dibayarkan oleh rektorat,” kata Prof. Jamal yang disambut dengan riuh tepuk tangan hadirin.
Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA yang diminta untuk menyampaikan sambutan dan membuka acara, mengawali ceramahnya dengan ucapan selamat datang dan apresiasi bagi keynote speaker dan invited speakers yang hadir. Dirinya menjelaskan tentang transformasi yang dilakukan Unhas dalam menjalankan visi sebagai perguruan tinggi modern.
“Kemarin kami baru saja merayalan ulang tahun ke-63. Di usia ini, Unhas sedang bertransformasi menjadi humaniversity, yaitu universitas yang peduli pada isu-isu kemanusiaan. Kami memiliki tanggung jawab terhadap penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan dan kebangsaan,” kata Prof. Dwia.
Di antara berbagai persoalan multidisiplin yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan adalah stunting. Kasus stunting bukan hanya isu kesehatan, namun ini berkaitan dengan masalah multidimensi, baik ekonomi, sosial, pertanian, energi, kependudukan, dan sebagainya.
“Kenapa saya menyebut stunting sebagai contoh? Karena ini nampaknya relevan dengan karakter dari konferensi kita hari ini. Tema energi dengan pendekatan multidisiplin adalah model penyelesaian masalah-masalah kemanusiaan yang kita hadapi. Misalnya, bagaimana pendekatan sosial ekonomi berperan untuk menjawab pembangunan inklisuf. Bagaimana persoalan pertanian dalam kaitannya dengan isu keberlanjutan. Atau isu energi, yang bukan saja berkait dengan sumber daya alam, namun juga perilaku masyarakat dalam konteks hemat energi,” kata Prof. Dwia.
Secara khusus, Rektor Unhas menyampaikan apresiasi kepada unit-unit kerja yang terlibat dalam kesuksesan konferensi ini. Dirinya berharap, semangat dan model yang dilaksanakan oleh SPS Unhas dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi unit kerja lain.
The 2nd GIESED selanjutnya diisi dengan pemaparan pidato kunci oleh Associate Professor Ariel Liebman, PhD. Pada siang hari, peserta akan dibagi dalam lima paralel session untuk mempresentasikan paper-paper yang telah disubmit dan dinyatakan memenuhi syarat.
Wandi Janwar