Pusat Disabilitas (Pusdis) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Dialog Inklusi dengan tema “Disabilitas untuk Kesejahteraan Rakyat” di Auditorium Lantai 2 Gedung EF Rumah Sakit Unhas, Sabtu (10/02).
Kegiatan menghadirkan Ketua Pusdis Unhas, Dr Ishak Salim SIP MA untuk memberikan sambutan.
Pada kesempatannya, Ishak mengatakan, saat ini kita sedang berada di euforia politik sehingga lembaga yang memiliki perhatian terhadap isu disabilitas perlu mengambil peran.
“Tidak bisa dipungkiri, ruang partisipasi difabel itu sangat sempit, bahkan tertutup. Jika ada ruang terbuka, biasanya sering terpisahkan dan tidak inklusif,” ucapnya.
Ia menambahkan, difabel selama ini terpaksa perlu membayar lebih ketika mengakses layanan sosial.
”Harusnya dapat dikurangi dengan potongan-potongan ketika difabel berbelanja pangan, alat bantu mobilitas, komunikasi dan lain sebagainya,” terang Ishak.
Lebih lanjut, ia menuturkan, Pusdis Unhas bersama dengan organisasi disabilitas lainnya sempat diundang oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mewujudkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) inklusif pada pemilu tahun ini.
“Kami juga sengaja mengundang beberapa kandidat di lembaga legislatif dan senator untuk membincangkan terkait isu disabilitas yang nyaris tidak muncul di banyak kampanye. Bahkan debat capres kemarin, para calon tidak menjawab sama sekali terhadap konsesi disabilitas,” imbuh Ketua Pusdis tersebut.
Nurfikri