Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan (HMTK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan Seminar Nasional Kemaritiman Oceania 2025 di Lecture Theatre FT Unhas Gowa, Kamis (23/10). Kegiatan ini mengusung tema “Teknologi Maritim yang Adaptif untuk Pesisir dan Lepas Pantai Berkelanjutan”.
Seminar ini menghadirkan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut Dan Pantai, Ir Jon Kenedi MMar Eng MM IPU ASEAN Eng APEC Eng, sebagai salah satu pemateri. Dalam paparannya, Jon menekankan pentingnya pengembangan teknologi maritim yang mampu beradaptasi dengan kondisi dinamika perairan Indonesia.
“Kita membutuhkan terobosan teknologi yang tidak hanya canggih, tetapi juga mudah diadaptasi oleh masyarakat pesisir dan industri maritim lokal,” ujarnya.
Sebagai praktisi di bidang teknologi maritim, Jon memaparkan inovasi terbaru berupa sistem monitoring terintegrasi berbasis Internet of Things (IoT) untuk operasi lepas pantai. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.
“Teknologi yang kami kembangkan fokus pada tiga aspek utama: keandalan, kemudahan adaptasi, dan keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan kebutuhan pengembangan maritim di Indonesia,” tambah Jon.
Seminar yang dihadiri oleh akademisi, praktisi, dan mahasiswa ini juga membahas potensi penerapan teknologi adaptif dalam mendukung pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan. Kehadiran Jon sebagai pemateri memberikan perspektif praktis dalam menghadapi tantangan kemaritiman di Indonesia.
“Melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri, kami yakin Indonesia dapat menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi maritim yang adaptif dan berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara,” tutup Jon.
Muh Yasin Sudhirajati Gafur
