Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pandu Alam Lingkungan (PAL) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Seminar Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim sebagai Implementasi Indonesia’s Forest and Other Use (Folu) Net Sink 2030. Kegiatan dilaksanakan di Aula Baharuddin Lopa Fakultas Hukum Unhas, Sabtu (14/10).
Seminar ini menghadirkan Ketua Tim Layanan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Muflihah SPd MSi sebagai pembicara dengan materi “Perubahan Iklim dan Perubahan Cuaca Ekstrem.”
Muflihah memaparkan, iklim ekstrem yang paling sering dirasakan oleh masyarakat di Indonesia, yaitu kekeringan dan hujan ekstrem.
Kejadian tidak biasa yang sering terjadi di Indonesia adalah El Nino dan La Nina. El nino mengakibatkan pengurangan curah hujan, sedangkan La Nina meningkatkan volume curah hujan.
Muflihah menyampaikan, wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) bagian tengah mengalami kekeringan ekstrem yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Ia pun memprediksi langit Sulsel masih cerah satu minggu ke depan karena curah hujan sangat rendah.
Ia juga menambahkan, kondisi El Nino di 2023 akan menyebabkan kondisi kekeringan ekstrem di wilayah barat Sulsel. “Kondisi El Nino diprediksi bertahan pada level moderat hingga periode Februari 2024,” tuturnya.
Muflihah pun mengingatkan masyarakat agar terus memantau informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi dari BMKG.
“Untuk menghadapi iklim ekstrem, tetap jaga kesehatan dengan banyak minum air dan pantau informasi terbaru seputar cuaca dari BMKG,” pungkasnya.
Ni Made Dwi Jayanti