Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan (Himakaha) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) megadakan Seminar Veterinary Competition and Innovation Event (VETCONE). Kegiatan berlangsung di Aula Fakultas Kedokteran Lt 5 FK Unhas, Minggu (31/08).
Seminar ini mengangkat tema “Kolaborasi Lintas Sektor Sebagai Eco-Med Warrior: Menjaga Keseimbangan Lingkungan, Melawan Zoonosis, dan Merevolusi Kesehatan Global”. Salah satu pemateri yang hadir yaitu Dokter Hewan Karantina Ahli Madya, drh Anak Agung Istri Agung Mirah Dwija MSi.
Mirah membawakan materi mengenai peran Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mencakup dasar hukum, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya wilayah Sulsel, dan beberapa kegiatan tindakan karantina hewan.
Ia juga menjelaskan bahwa karantina sebelumnya dinaungi oleh Kementrian Pertanian dengan nama Badan Karantina Pertanian. Namun, kini berubah menjadi Badan Karantina Indonesia setelah diterbitkannya Undang-Undang Dasar (UUD) 21 Tahun 2019 yang mengharuskan pelaksanaan kegiatan karantina di satu lembaga.
“Jadi ini ialah penggabungan karantina hewan dan tumbuhan oleh Kementerian Pertanian, dan Karantina Ikan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Maka, kita sekarang satu atap, lembaga, dan organisasi sebagai sistem perlindungan sumber daya hayati hingga pengendalian zoonosis,” jelasnya.
Sebagai penutup, Ia juga mengatakan karantina turut mendukung perdagangan dan ekspor komoditas, seperti sarang burung wallet dan kupu-kupu, dengan jaminan labolatorium berstandar internasional.
Rizqiyah Awaliyah
