Kasubdit Humas dan Informasi Publik Universitas Hasanuddin, Ishaq Rahman telah menerbitkan Catatan Akhir Tahun 2019 Unhas, Selasa (31/12/2019).
Salah satu hal yang disampaikan adalah capaian akreditasi nasional setiap program studi (prodi). Dalam rilis tersebut dituliskan, terdapat dua standar akreditasi nasional yang Unhas adopsi, yakni Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPT-Kes) sebagai tolok ukur utama.
Direktur Komunikasi Unhas, Suharman Hamzah PhD menjelaskan, sepanjang tahun 2019 Unhas mengajukan 44 Prodi untuk mengikuti visitasi akreditasi baik oleh BAN-PT maupun LAMPT-Kes di semua jenjang.
“Hingga akhir tahun hanya 30 Prodi yang telah divisitasi oleh kedua lembaga tersebut,” kata Suharman, Senin (30/12/2019).
Dari 30 Prodi tersebut, 18 di antaranya memperoleh akreditasi A, sedangkan 12 Prodi lainnya memperoleh akreditasi B.
Dengan begitu Unhas telah memiliki 52 Prodi yang telah terakreditasi A, sepuluh Prodi terakreditasi B, dan tinggal dua Prodi baru yang masih berstatus akreditasi minimum.
Lebih lanjut Suharman mengatakan, sebanyak 86.67% Prodi S1 Unhas telah terakreditasi A dengan tidak memasukkan dua Prodi baru dalam perhitungan, karena keduanya baru akan mengajukan akreditasi pertama kali tahun depan. Dua prodi tersebut Bahasa Mandarin di Fakultas Ilmu Budaya, dan Prodi Aktuaria di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP), Dr Ir Budi Prastawa M Sc mengatakan, Unhas masih banyak tantangan dan pekerjaan rumah terkait akreditas nasional, terutama pada Prodi S2 dan S3.
“Data yang ada menunjukkan Prodi S2 di Unhas yang telah terakreditasi A sebanyak 52,08%. Sementara untuk Prodi S3, baru 35,71% yang terakreditasi A, sehingga kita menjadikan prioritas pada tahun-tahun mendatang. Apalagi, pimpinan universitas, dalam hal ini Ibu rektor memberikan dukungan kebijakan yang sangat memadai,” pungkasnya.
Hafis Dwi Fernando