Setelah berhasil menembus ketatnya persaingan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Nurwina Sari diterima di Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Hasanuddin (Unhas) pada tahun 2019. Kini, wanita yang akrab disapa Wina ini mulai dikenal sebagai seorang penulis muda yang karyanya digemari oleh generasi muda. Berkat keuletan dan kreativitasnya, karyanya yang berjudul Dia Angkasa, yang awalnya dipublikasikan di Wattpad, kini akan segera diadaptasi menjadi film layar lebar.
Wina tumbuh dalam keluarga sederhana namun penuh cinta. Almarhum ayahnya, bekerja sebagai staf desa dan ibunya berprofesi sebagai seorang penjahit. Mereka selalu memberikan dukungan penuh untuk setiap mimpi-mimpi Wina. Dukungan yang tak henti-henti inilah yang menjadi pondasi kuat bagi Wina dalam mengejar impian-impian besarnya.
Sejak kecil, Wina sudah menunjukkan ketertarikannya pada dunia cerita. “Saya suka menonton film dan menulis ulasannya,” kenangnya, Rabu (12/06). Kebiasaan ini lama-kelamaan berkembang menjadi hobi membaca novel. Ketertarikannya pada literasi semakin mendalam setelah ia mulai membaca novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Dari situ, ia mulai tertarik mengoleksi dan menulis cerpen.
Saat duduk di bangku SMP, Wina mulai menulis cerpen. Ia masih ingat bagaimana cerpen pertamanya yang sepanjang tiga lembar mendapatkan pujian dari teman sebangkunya. Pujian ini menjadi api penyemangat yang membuatnya terus menulis. “Dari situ saya mulai menulis lebih banyak cerita,” ujarnya.
Wanita kelahiran Kabupaten Barru ini, mulai berkenalan dengan Wattpad saat ia masih SMA. Saat itu ia diajak oleh seorang temannya untuk menulis di platform tersebut. Di sana, ia menemukan medium yang sempurna untuk mengekspresikan kreativitasnya dan menjangkau pembaca yang lebih luas.
Meskipun memiliki passion menulis yang kuat, Wina memilih jurusan Kehutanan saat lulus SMA. “Saya sangat mendambakan masuk Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tapi tidak lolos tes. Akhirnya saya memilih Jurusan Kehutanan karena berpikir nantinya juga akan mempelajari hal-hal terkait BMKG,” jelasnya. Namun, ia tidak menyayangkan hal tersebut. Di jurusan ini, Wina justru menemukan banyak hal baru yang menginspirasi karya-karyanya.
Di bangku kuliah inilah yang menjadi titik awal dari perjalanan Wina dalam menulis Dia Angkasa. Cerita yang terinspirasi dari berbagai pengalaman dan pengamatannya sehari-hari. Kesadaran akan kefanaan hidup dan keinginan untuk mengabadikan momen-momen berharga menjadi alasan utama ia menulis kisah ini. “Saya tahu manusia itu pelupa, dan kebersamaan itu akan berakhir. Jadi saya memilih menulis untuk mengisahkan cerita yang tidak bisa diulang,” ungkapnya.
Novel ini menceritakan tentang Aurora, seorang anak perempuan yang tinggal bersama ayahnya, seorang polisi. Ayahnya dikenal baik dan perhatian terhadap anak-anak geng motor di daerahnya, termasuk ketua geng bernama Angkasa. Melalui kisah ini, Wina menyelipkan pesan bahwa pertemuan dan perpisahan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan.
Kana (sapaan Wina dikalangan pembacanya) tidak hanya menulis berdasarkan imajinasi, tetapi juga menggabungkan pengalaman pribadi dalam karyanya, mulai dari karakter yang terinspirasi oleh adik kelasnya semasa SMA, kisah percintaan teman-temannya, hingga pengalaman emosional ketika ia harus kehilangan ayahnya.
Dia Angkasa yang awalnya dipublikasikan di Wattpad mendapatkan banyak perhatian dan popularitas hingga membentuk komunitas pembacanya sendiri melalui @diaangkasa.fnbse. “Pembaca saya bahkan membentuk komunitas bernama Dia Angkasa Garis Keras,” katanya.
Dengan semakin banyaknya pembaca, akhirnya sebuah rumah produksi bernama Unlimited Production tertarik untuk mengadaptasi novelnya menjadi film. Wina mengungkapkan ia merasa sangat bahagia karena mimpinya untuk melihat karyanya diangkat ke layar lebar akan segera terwujud.
Dalam proses adaptasi film ini, Wina terlibat langsung dalam pemilihan aktor dan penulisan skrip. Ia turut memberikan rekomendasi aktor dan berdiskusi dengan tim produksi, memastikan bahwa visi dan pesan dari novelnya tersampaikan dengan baik dalam film. Film yang dibintangi oleh Yesaya Abraham dan Shenina Cinnamon ini, diperkirakan akan segera tayang pada Juli 2024 di layanan streaming Maxstream.
Sepanjang perjalanan ke penulisannya, alumni dari SMA Negeri 1 Barru ini telah menerbitkan 6 novel. Saat ini sedang mengerjakan proyek novel baru yang berjudul “3726 mdpl”. Novel ini akan mengangkat cerita yang lebih dalam tentang jurusan kehutanan, memperkenalkan dan menggali keistimewaan dari disiplin ilmu yang selama ini menjadi bidang studinya.
“Saya ingin memperkenalkan jurusan saya secara istimewa melalui novel baru ini,” ungkap Wina.
Mario Farrasda