Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) dan Huawei adakan Sharing Session mengenai potensi penggunaan 5G di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Lecture Theatre 2 Fakultas Teknik Unhas, Senin (18/11).
Acara tersebut menghadirkan TMO Head Huawei Northern Region Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua (Kalisumapa), Rio Tirabosa Kartaatmadja sebagai narasumber.
Pada kesempatannya, ia menjelaskan evolusi jaringan seluler dari 1G hingga 5G, serta keunggulan utama teknologi 5G, seperti kecepatan tinggi, latensi rendah, dan kapasitas jaringan yang besar.
Lebih lanjut Rio menguraikan penerapan 5G dalam berbagai sektor, termasuk telekomunikasi, Internet of Things (IoT), kendaraan otonom, telemedicine, hingga industri kreatif seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
“Teknologi 5G ini memungkinkan konektivitas yang lebih stabil bahkan dalam kondisi jaringan yang padat, serta mendukung streaming berkualitas hingga 8K tanpa hambatan,” ungkapnya.
Selain itu, Rio menyoroti manfaat 5G dalam meningkatkan efisiensi di bidang pertanian melalui penggunaan drone dan sensor pintar yang dapat memantau waktu panen secara real-time. Teknologi ini juga diaplikasikan dalam industri pertambangan dan pengoperasian alat berat secara jarak jauh untuk meningkatkan keselamatan kerja.
Melalui acara tersebut, peserta diajak memahami potensi besar teknologi 5G di Indonesia yang tidak hanya terbatas pada kebutuhan individu, tetapi juga menjadi tulang punggung berbagai inovasi di sektor bisnis, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur di masa depan.
Wahyu Alim Syah
