Pada 2019, Fakultas Peternakan (Fapet) Unhas membentuk showroom, wadah bagi sivitas akademika khususnya dari Fapet untuk memasarkan produknya. Ide ini awalnya bertujuan menciptakan ruang untuk mempelajari dunia wirausaha, lalu berkembang menjadi satu ‘laboratorium usaha’ bagi mahasiswa peternakan Unhas. Hal ini membangun kesadaran mahasiswa untuk berupaya mengimplementasikan pengetahuan yang diperoleh dari ruang kelas.
Ide showroom ini juga didorong setelah mereka mengamati nilai jual sapi yang rendah karena fluktuasi harga pasar di luar sehingga program pertama showroom Fapet difokuskan untuk budidaya anakan (breeding) sapi yang dikenal sebagai Maiwa Breeding Centre (MBC).
Program tersebut untuk menghasilkan anak sapi calon induk dan pejantan. Sementara anak sapi dengan performa yang rendah akan langsung dipasarkan ke masyarakat. Untuk meningkatkan nilai tambah, anak sapi tersebut diberikan sentuhan dengan mengolahnya di Rumah Potong Hewan milik Fakultas Peternakan. Tidak sampai di situ, olahan tersebut tentu memerlukan tempat agar bisa sampai ke konsumen. Untuk itu, showroom ini hadir sebagai tempat memasarkan produk tersebut.
Untuk memasarkan pelbagai produknya, showroom menggandeng PT Hadin Agrivisi Internusa (HAI). Produk yang dijual antara lain adalah bakso dengan tiga Varian, yaitu Prime (yang terbuat dari 70% daging sapi), Sok@ (dengan kandungan 50% daging sapi), dan Hybrid (campuran dari daging sapi dan daging ayam). Tidak hanya itu, mereka juga memasarkan daging sapi beku yang terbagi ke dalam dua kelas, Kelas pertama untuk daging yang dijual tanpa lemak; dan kelas kedua untuk daging dengan sedikit lemak.
Showroom yang terletak di lantai dasar Fapet ini juga memiliki kerjasama bersama masyarakat di beberapa tempat di luar lingkungan kampus Unhas sebagai dengan penyedia stok produk atau biasa disebut dengan stokist. “Hal tersebut dilakukan agar produk-produk peternakan itu bisa hadir lebih dekat dengan konsumen,” jelas Direktur PT HAI, Arizal Hatam SPt MSi.
Tidak hanya menggaet masyarakat sebagai stokist, pemasaran produk juga dilakukan dengan berbagai metode, seperti mengikuti pameran atau kegiatan, mempromosikan produk-produk ternak Fapet dan membuka kanal pemasaran daring (jualan online).
Tidak sampai di situ, mereka melibatkan mahasiswa sebagai marketer. Melalui sistem ini, mahasiswa yang ingin bekerja sama dengan showroom hanya perlu melakukan promosi dan penyebarluasan informasi mengenai produk olahan showroom. Begitu satu konsumen berhasil didapatkan, karyawan di showroom akan merespon segera dengan mengantarkan produk yang diinginkan langsung ke konsumen tersebut.
Dari sistem marketer itu juga bisa dilihat antusias mahasiswa Fapet yang terbilang cukup besar. “Total mahasiswa yang terlibat ada sekitar 60an. Kami juga menerima mahasiswa Fapet yang ingin praktik kerja lapangan atau magang di showroom ini,” tutur Arizal.
Karyawan dari showroom ini sendiri berasal dari freshgraduate maupun alumni Fapet. Namun, tidak menutup kemungkinan lulusan dari fakultas lain dengan spesialis lain, seperti accounting, juga dapat bekerja di sini. Perekrutan karyawan pun biasanya dilakukan pada saat terdapat bagian-bagian yang kosong.
“Jadi kami publish dan share ke teman-teman, ke grup himpunan dan sebagainya untuk mendaftar setelah itu kami juga lakukan seleksi dan sebagainya.” ucap Alumni Fakultas Peternakan Unhas tersebut.
Showroom Fapet saat ini berupaya agar dapat memperluas jangkauan konsumen dari produk-produk olahannya. “Kami berharap showroom ini menjadi wadah mahasiswa belajar atau berwirausaha. Kedua, menjadi motor dari produk-produk frozen yang sehat, dan ketiga bagaimana kami membesarkan showroom peternakan ini menjadi sebuah industri peternakan yang menyediakan produk yang berkualitas,” harapnya.
Nah, sobat Iden yang ingin membeli produk olahan Fapet bisa mengunjungi showroom ini yang beroperasi setiap hari senin hingga sabtu dari pukul 08.30 hingga pukul 17.00 Wita.
Zakia Safitri Sijaya