Civitas akademika Unhas dikejutkan dengan berita “Unhas Buka Kuliah Malam” di salah satu media cetak pagi tadi, Rabu (16/1). Hal itu terlihat dari beberapa mahasiswa Unhas yang memasang status dengan foto berita itu yang dibubuhi berbagai macam komentar.
Misalnya, status WhatsApp yang kemudian diberi keterangan “Bahaya ini makin banyak kelelawar berkeliaran kalau malam”, “Saya tidak ji bu. Anak-anak ka tawwa,“atau memasang emoticon terkejut. Beragam reaksi mahasiswa tunjukkan dalam merespon berita itu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Bagian Humas Unhas, Ishaq Rahman mengatakan, itu adalah sebuah kekeliruan. Lantaran, dalam berita tersebut menuliskan sebuah kutipan dari Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA, “animo masyarakat untuk kuliah di Unhas sangat tinggi, karena melihat akreditasi serta semua pelayanan, sehingga tuntutan memperbanyak mahasiswa tak bisa dihindari. Strateginya, kelas-kelas yang didesain learning diefektifkan penggunaannya sampai malam sehingga tidak terjadi kesesakan dalam proses perkuliahan”.
Akan tetapi, menurut Ishaq, Prof Dwia tidak pernah mengungkapkan hal itu. “Terjadi kekeliruan dalam kutipan tersebut,” ujar Ishaq, Rabu (16/1).
Ishaq menduga bahwa kata “memaksimalkan” nampaknya didengar oleh si reporter “sampai malam”. Lebih lanjut, Ishaq mengaku memang kemarin malam, salah satu wartawan menghubunginya untuk meminta konfirmasi mengenai hal tersebut. Namun ia tidak pernah memberikan konfirmasi bahwa Prof Dwia pernah berkata seperti itu.
“Tadi malam, wartawannya konfirmasi ke saya, tapi saya tidak memberi konfirmasi kalau Prof Dwia bilang begitu,”katanya.
Hal berbeda ditemukan dalam rekaman video yang diambil saat Prof Dwia memaparkan capaian Unhas selama setahun di Rector’s Lounge Lantai 8 Gedung Rektorat, Selasa (15/1) kemarin. Dalam rekaman itu, Prof Dwia memang mengeluarkan kata sampai malam, hanya saja ia tak memaparkan dengan jelas terkait Unhas buka kuliah malam.
“Di tahun ini dengan mahasiswa Pasca kita targetkan jumlah mahasiswa kita mencapai 40 ribu mahasiswa. Memang terlalu sesak untuk kampus ini, namun itu tuntutan. Karena idealnya, waktu itu Unhas dibangun untuk mengakomodasi maksimal 10-15 ribu mahasiswa. Oleh sebab itu, strateginya adalah dengan kelas-kelas kita desain yang memungkinkan dengan memakai ruangan minim”.
“Misalnya kelas berbasis distance learning yang menggunakan IT, atau mengatur penggunaan ruangan-ruangan. Seperti saat ini kami sedang membenahi gedung fakultas teknik lama untuk dipakai kelas pasca bersama. Jadi efektivitas penggunaannya sampai malam, kelas-kelasnya,”
Sampai situ saja. Setelah menjelaskan hal itu, Prof Dwia kemudian memaparkan terkait peningkatan prestasi mahasiswa Unhas di tingkat nasional dan internasional.
Reporter: Wandi Janwar