Dewasa ini teknologi berkembang dengan sangat pesatdan semakin canggih. Digitalisasi yang lahir dari inovasi teknologi menjadi tren di bidang manapun, tak terkecuali dalam lingkup pendidikan. Tuntutan akan adaptasi teknologi dalam lingkup akademik bertujuan meningkatkan mutu pendidikan. Tidak hanya pada proses pembelajaran, tetapi juga terkait kemudahan penyampaian informasi akademik itu sendiri.
Sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan tempat berkumpulnya kaum intelektual, Universitas Hasanuddin tidak ketinggalan tren digitalisasi tersebut. Kebutuhan akses informasi secara cepat dan komprehensif oleh sivitas akademika mengharuskan kampus terbaik di Indonesia Timur itu membuat inovasi teknologi pada sistem informasi akademik.
Menilik masa lalu, tepatnya pada 2002, Unhas membuat gebrakan pertamanya melalui Sistem Informasi Akdemik (Siakad). Berdasarkan berita identitas 2004, Siakad hadir memenuhi kebutuhan sivitas akademika, setidaknya akses informasi lebih mudah. Adapun Informasi yang didapatka melalui Siakad terkait kurikulum, mata kuliah, jadwal kuliah, jadwal ujian, dan ruang kelas. Selain itu, Siakad menyediakan fitur untuk mengisi Kartu Rencana Studi (KRS), mengakses Kartu Hasil Studi (KHS), transkrip nilai, dan registrasi mahaiswa tiap semester.
Adapun kelebihan yang ditawarkan sistem ini seperti adaptasi yang fleksibel terhadap perubahan kurikulum dan kebijakan akademik, penyamaan bentuk aplikasi dan berkas akademik, proses administrasi akademik secara daring, analisa data akademik, serta integrasi data yang selalu mengikuti perubahan.
Hingga pada 2008, Unhas mengganti Siakad menjadi Portal Akademik dengan tujuan meningkatkan layanan informasinya. Walau begitu, fitur serta fungsi yang ditawarkan Portal Akademik tidak jauh berbeda dengan fitur Siakad.
Indah kabar daripada rupa, setelah menemani sivitas akademika selama lebih satu dekade, Portal Akademik ini acap kali bermasalah. Berbagai keluhan serta pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa, dosen, maupun pegawai menghantui Direktorat Sistem dan Teknologi Informasi (DSTI) Unhas saat itu.
Berita identitas 2020 menyebutkan, permasalahan yang kerap terjadi berupa teknisi yang kurang memadai, koneksi jaringan dan server eror karena jumlah mahasiswa yang mengakses laman melebihi kapasitas. Kemudian puncaknya saat terjadi peretasan yang mencoba menerobos sistem keamanan server Portal Akademik.
Dampak dari peretasan tersebut membuat Rektor Unhas kala itu, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu mengeluarkan imbauan nomor 21585/UN4.1/DL.02/2019 untuk mengisi KRS secara manual seperti tahun 90-an.
Terbiasa dengan kemudahan dan kecepatan akses yang ditawarkan teknologi, imbauan itu menggegerkan Unhas karena registrasi mahasiswa untuk semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 menjadi terhambat. Bagian akademik fakultas pun harus bekerja ekstra melayani mahasiswa dan memprogramkan kembali mata kuliah yang dipilih.
Pada dasarnya, semua masalah tersebut bukannya tanpa solusi, segalanya dapat diatasi dengan memperbaharui teknologi pada Portal Akademik. Namun, solusi itu tidak dapat diimplementasikan oleh DSTI karena pihak pengembang server portal bukan dari Unhas, melainkan menggunakan tenaga kerja pihak ketiga.
Melihat pembaharuan teknologi tidak dapat dilakukan, DSTI Unhas kemudian merancang dan menggarap sistem baru dalam kurun waktu enam bulan. Dalam berita identitas 2020, sistem yang melengser Portal Akademik itu kemudian dinamakan NeoaSia.
Sama halnya dengan sistem sebelumnya, NeoSia merupakan sistem informasi manajemen yang memungkinkan Sivitas Akademika Unhas menerima informasi lebih cepat. Namun, pada NeoSia, teknologi dan keamanan yang digunakan telah diperbarui, sistemnya juga lebih user-friendly. Selain itu, terdapat beberapa fitur baru seperti pengunggahan foto Kartu Rencana Studi (KRS) dan aksesnya bisa menggunakan jaringan internal maupun eksternal kampus.
Hadirnya sistem ini diharapkan dapat membantu Sivitas Akademika Unhas untuk melakukan aktivitas-aktivitas akademik di antaranya, belanja KRS, mengunduh Kartu Hasil Studi (KHS), transkrip nilai, hingga kalender akademik Unhas.
Zakia Safitri Sijaya