Secara umum Public Relation (PR) dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi, di Indonesia biasanya lebih dikenal dengan istilah Humas. Secara konseptual, Public Relation telah dikenalkan di Indonesia sejak tahun 1950-an.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat menjadikan keterbukaan informasi semakin luas. Hal ini tentu memberi dampak yang positif terhadap perkembangan PR di Indonesia. Lantas bagaimana seharusnya strategi PR di era milenial seperti sekarang ini? Berikut kutipan wawancara reporter identitas, Muh Sayhrir, bersama Rahman Mangussara, Deputi Direktur Strategi dan Pelayanan Informasi Otoritas Jasa Keuangan, seusai membawakan materi dalam acara Talk Show Public Relation Talks 2019 ; “Strategi Public Relations 4.0 di Era Milenial” di Gedung Ipteks Unhas, Kamis (14/11).
Bagaimana anda melihat Public Relation di era milenial saat ini?
Pola-pola lama yang sudah oldfashion, yang ketinggalan jaman mau tidak mau memang harus ditinggalkan. Sekarang, orang tidak lagi terpaku kepada satu atau dua medium saluran komunikasi. Jika kita ingin berhasil dalam dunia digital yang serba cepat dan informasi yang semakin banyak, memang harus menggunakan seluruh saluran komunikasi. Hal yang paling utama adalah media-media tidak mainstream, tidak lagi memakai cetak atau televisi, karena membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk penyebarannya. Berbeda dengan media online, seperti twitter, facebook, instagram yang bisa anytime and anywhere, jadi memang mau tidak mau kita harus berubah.
Apa tantangan Public Relation di era milaenial?
Diantara banyak kemudahan tentu ada masalah. Yang kita hadapi saat ini saya katakan bahwa semua orang bisa nimbrung yang tidak ahli juga bisa nimbrung, netizen berkuasa, semuanya hal dikomentari oleh mereka meskipun sebenarnya tidak mengerti. Memang tantangannya adalah memilah mana informasi yang bisa ditanggapi, kapan menanggapinya, apakah perlu semua hal kita tanggapi?, apakah semua hal perlu kita keluarkan di media?, kita harus cerdas dalam menghadapi hal-hal tersebut.
Apa yang harus dilakukan Public Relation dalam menghadapi tantangan tersebut?
Pertama kamu harus menggunakan seluruh teknologi, kedua kamu harus mengerti bagaimana teknologi itu bekerja, yang ketiga membatasi diri untuk mengeluarkan seluruh hal yang mungkin dapat saja melahirkan perdebatan yang tidak perlu.
Softskill apa yang harus di seorang Public Relation?
Seperti yang saya katakana tadi, Public Relation adalah seni, dan semua orang juga punya seni, . Kamu harus melatih, dilatih, ditempah, kamu harus membaca, kamu harus belajar, kamu harus melihat bagaimana orang lain bereaksi, nah softskill seperti itu yang perlu untuk dikembangkan, termasuk seni mengelolah hubungan, seni berkomunikasi itu penting dimiliki.
Apakah masih relevan Public Relation menggunakan media cetak seperti koran, buletin dan majalah sebagai media publikasinya?
Setiap orang itu punya waktu tiga setengah jam untuk membaca medsos, itu artinya orang-orang itu sudah tidak baca koran, sudah tidak nonton televisi, sudah tidak mendengarkan radio. Sebenarnya bisa saja kita gunakan media cetak itu, tapi jangan terlalu berharap itu akan berdampak, gunakan media teknologi digital yang saat ini sudah sangat berkembang.
Apa seharunya yang dilakukan media di era milenial saat ini?
Nah saya bilang kan media cetak itu sudah mau sunset dengan adanya media digital, media cetak itu sudah mau mati, faktanya sih memang tidak bertambah pembacanya. Tapi belum mati-mati amat. Jadi tantangan bagi media mainstream adalah beradaptasi dengan teknologi. Dia harus mengubah cara dia berbisnis, cara dia berkomunikasi dengan publik dengan memanfaatkan teknologi, kalau tidak dia mati, tidak akan ada pembacanya itu media cetak
Pesan atau harapan bagi public relations setiap lembaga, baik kampus, BEM maupun Himpunan , serta organisasi yang dikelola oleh mahasiswa?
Sekarang memang semua orang terpapar dengan informasi, oleh karena itu dia harus membentengi diri dengan ilmu – ilmu Public Relation, praktek-praktek Public Relation, dengan strategi-strategi Public Relation untuk berkomunikasi di dunia yang berubah sangat cepat ini.
Identitas Narasumber:
Nama : Rahman Mangussara
Pekerjaan : Deputi Direktur Strategi dan Pelayanan Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pendidikan : Hingga SMA di Mare-Bone, Kuliah : Institut Pertanian Bogor
Pengalaman Profesional : 1. Produser Senior Metro TV
- Kepala Produksi Berita SCTV