Berkuliah di luar negeri merupakan impian bagi banyak orang. Meskipun ini bukan hal yang mudah mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan, tak lantas kita menyerah begitu saja. Saat ini sudah sangat banyak beasiswa yang bisa memudahkan kita untuk mewujudkan mimpi berkuliah di luar negeri. Salah beasiswa yang paling banyak diincar oleh mahasiswa untuk melanjutkan studi adalah LPDP. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) merupakan sebuah lembaga pemerintah yang menyediakan beasiswa untuk Program Magister dan Doktor, di dalam maupun di luar negeri. Lembaga ini bekerja dibawah pengawasan 3 kementrian yaitu: Kementrian Keuangan (Kemenkeu), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Kementrian Agama (Kemenag).
Tingginya jumlah peminat untuk beasiswa ini tentu menjadikan peluangnya semakin kecil, tak jarang hal ini menjadi momok yang menakutkan bagi mereka yang tertarik untuk apply beasiswa. Ibarat sedang berperang, para mahasiswa yang ingin menaklukkan beasiswa ini harus mengerti seluk-beluk proses apply beasiswa itu sendiri. Ditemui oleh reporter PK identitas Unhas, Nadhira Sidiki, Muhammad Ashry Salatu SIP MSi selaku penerima awardee LPDP University of Amsterdam Belanda ini menjelaskan beberapa prosedur jitu terkait hal tersebut, berikut kutipan wawancaranya.
Apa persiapan yang dapat dilakukan semasa perkuliahan sebelum apply beasiswa?
Persiapan penting yang perlu dilakukan bisa dicicil sejak masih kuliah. Salah satu hal yang paling penting adalah keseimbangan antara kegiatan akademik dan non-akademik. Mahasiswa yang ingin apply beasiswa S2, khusunya LPDP harus terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, utamanya kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Pengalaman memimpin suatu organisasi merupakan modal leadership yang tak kalah penting, tidak semua orang memiliki kemampuan tersebut. Kelak, ketika apply beasiswa, yang ditanyakan pertama kali adalah perihal apa kontribusi yang telah dilakukan. Selain itu, Indeks Prestasi Kumuatif (IPK) itu poin penting dalam penilaian, diharapkan IPK mahasiswa harus memuaskan. Sedangan untuk beasiswa S3, yang terpenting adalah riset dan jurnal yang ditulis.
Apa berkas yang harus dipenuhi?
Untuk poin yang satu ini tidak ada syarat tertentu perihal berkas yang harus dipenuhi mahasiswa untuk apply beasiswa. Berkas yang harus disiapkan telah tertera di pedoman LPDP, mahasiswa yang tertarik diharapkan menyertakan berkas sesuai yang di arahkan.
Bagaimana menentukan pilihan untuk memilih suatu beasiswa?
Untuk memilih beasiswa, harus mengerti terlebih dahulu kemana arah yang dituju. Utamakan jurusan yang dipilih memiliki keterkaitan dengan hal yang ingin dituju. Di sisi lain, beasiswa yang dipilih bisa jadi berhubungan dengan apa yang sedang dilakukan saat ini. Saran saya, bagi mahasiswa yang ingin apply beasiswa S2 dapat memilih beberapa universitas bergengsi yang sesuai. Sementara untuk mahasiswa atau orang umum yang berkeinginan untuk mendapatkan S3, perlu adanya mencari professor dengan bidang ilmu yang sesuai. Nyatanya, banyak professor yang berkualitas meski berada di universitas yang kecil.
Kapan pendaftaran untuk beasiswa pada umumnya dilaksanakan?
Pembukaan pendaftaran untuk beasiswa umumnya dilaksanakan setiap awal dan pertengahan tahun. Mahasiswa memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan berkas dan lain sebagainya.
Apa saja tips-tips jitu agar pengajuan beasiswa diterima?
Sederhana saja. Pertama, be detail atas berkas yang kamu ajukan. Saya pernah melakukan kesalahan dalam penyerahan berkas. Waktu itu yang diminta adalah hasil dokter bahwa saya terbukti tidak mengidap TBC. Namun, yang saya sertakan adalah hasil laboratorium. Oleh karenanya, berkas saya tidak diterima. Berkas perlu disesuaikan dengan apa yang diminta. Lalu, jangan lupa juga untuk tidak tidur terlalu larut malam sebelum hari wawancara, makan teratur dan bersikap sewajarnya. Penting adanya menjadi diri sendiri tanpa menutupi sesuatu karena ketika seleksi wawancara, terdapat psikolog yang mengawasi. Tidak perlu juga terlalu merasa mampu, sewajarnya saja.
Setelah mengirim berkas, dimana umumnya ujian untuk penerima scholarship dilaksanakan?
Untuk LPDP sendiri, tes wawancara dilakukan di Kota Makassar. Makassar kini tengah menjadi poin utama Sulawesi. Beberapa mahasiswa luar daerah banyak saya temukan ketika tes wawancara.
Apa saja prosedur ujian yang harus dipenuhi?
Selain melengkapi berkas hal yang harus dilalui adalah Tes Berbasis Komputer (TBK), berupa Tes Potensial Akademik (TPA) dan menulis artikel dalam kurun waktu tiga puluh menit. Lalu, tahap tersebut dilanjutkan dengan sesi wawancara.
Bagaimana lika-liku yang anda alami sebelum apply beasiswa dan sesudah menerima beasiswa LPDP?
Saat saya apply beasiswa LPDP ini, saya mengalami kegagalan sampai lima kali. Jujur, saya menikmati kegagalan tersebut. Saya memulainya sejak tahun 2008 dan hal ini tentu tidak mudah. Tapi saya percaya, hidup ini bukan balapan. Mungkin semua orang pernah merasakan bahwa si A begini, mengapa saya tidak begini? Nah perlu ditanyakan ke diri sendiri adalah apakah betul kita membutuhkan beasiswa tersebut? Percaya saja semua ada waktunya. Terhitung lebih dari sepuluh tahun saya berusaha dan tepat setelah Ibu saya meninggal dan dimakamkan, saya mendapatkan telepon dari penguji beasiswa. Hal itu seperti keajaiban bagi saya.
Data Diri :
Nama : Muhammad Ashry Sallatu
Riwayat Pendidikan :
S1 Hubungan Internasional, Universitas Hasanuddin, 1997-2004
S2 Hubungan Internasional, Universitas Hasanuddin, 2006-2008
Awardee LPDP University of Amsterdam Belanda, 2020
Pengalaman Kerja :
UNIVERSITAS HASANUDDIN, Dosen di Departemen Hubungan Internasional
– Makassar, Indonesia 2008 – Sekarang
YAYASAN BAKTI – Makassar, Indonesia 2010 – 2012
P2KP UNHAS – Makassar, Indonesia 2012 – sekarang