Setelah program kampus merdeka selesai semester awal 2021/2022 kemarin. Mahasiswa masih dihantui kekhawatiran mengenai konversi Satuan Kredit Semester (SKS) yang sejak awal menjadi perpincangan.
Seperti terbitan online identitas Unhas Sengkarut Konversi SKS, menuliskan Kepala Program Studi (Kaprodi) Matematika, Dr Nurdin SSi MSi menjelaskan kurikulum perlu dibenahi sehingga dapat disesuaikan dengan program MBKM. Menurut dia, ini membutuhkan waktu yang tidak pendek dan harus memperhatikan faktor-faktor lain.
Walaupun program studi (Prodi) telah diberikan waktu untuk menyesuaikan kurikulum terhadap MBKM seperti aturan yang dikeluarkan Pemendikbud No. 3 tahun 2020 Januari untuk seluruh perguruan tinggi.
Namun Ketua Tim Kelompok Kerja (Pokja) PMM MBKM, Drs Andi Ilham Makhmud DipSc MM Apt menyampaikan masih terdapat banyak mata kuliah (matkul) yang belum jelas Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). Sehingga kesulitan untuk dikonversikan. Meskipun begitu, kata Ilham ada 4 cara konversi SKS, salah satunya akan dijadikan SKPI, apabila berbeda CPL, Selasa (31/08/2021).
Salah satu peserta Kampus Mengajar (KM) Gelombang dua yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan pihak fakultas sudah memberikan izin dalam bentuk surat rekomendasi bahwa 20 SKS dapat dikonversi.
“Izin rekomendasi itu tertera kalau bisa dikonversi 20 SKS yang ditanda tangani wakil dekan 3. Berarti secara tertulis bisa dikonversi,” jelas mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat ini, Kamis (17/02).
Ekspektasi tak seindah realita, program MBKM yang dia ambil lebih mengarah ke pendidikan sehingga tidak dapat dikonversi. Selain itu, dia mengatakan belum mengurus lantaran masih diluar kota. “Pihak akademik Unhas mengarahkan untuk datang langsung ke kampus, karena pengurusan secara online tidak dilayani,” tuturnya.
Berbanding terbalik dengan mahasiswa FKM, Peserta PMM, Dita menjelaskan pengkonversian SKS dilakukan melalui group Whatsapp dan Zoom. Dia menjelaskan dirinya diberikan Google Spreadsheet dan disuruh mencantumkan nilai tersebut sehingga nantinya akan dikonversi.
“Saat nilai sudah keluar, saya langsung kirim ke Group Whatsapp dan Kaprodi membuatkan Google Spreadsheet agar nanti mahasiswa input sendiri nilainya,” ucapnya, Sabtu (12/02).
Wakil Dekan (WD) 1 FKM, Ansariadi SKM MScPH PhD menuturkan adanya kesulitan untuk mencari matkul prodi yang sama dengan CPL di program MBKM. Menurutnya, Peraturan Rektor Universitas Hasnuddin Nomor: 5/UN 4.1/2020 hanya menjelaskan alokasi waktu kegiatan sehingga dapat dikonversi.
“Cuma di situ (Peraturan Rektor Unhas Nomor: 5/UN4.1/2020) disampaikan kalau dia mengajar sekian jam maka akan dikonversi. Tapi tidak ada secara detail kalau pergi mengajar dapat berapa SKS” jelasnya, Selasa (22/02).
BACA JUGA : Salah Kaprah Konversi SKS
Proses konversi SKS ujung-ujungnya kembali ke fakultas dan prodi. Langkah lain yang dilakukan FKM dengan membuat matkul baru agar mahasiswa dapat langsung mengonversi ke matkul khusus.
Lain hal dengan, Prodi Sastra Arab. Salah satu cara mentaktisi konversi SKS adalah merombak jadwal matkul. Menurut Kepala Prodi, Haeruddin SS MA, mereka telah merumuskan kurikulum agar mahasiswa telah melulusi matkul wajib terlebih dahulu pada semester 1-4, sehingga semester berikutnya hanya matkul pilihan.
Dosen Sastra Arab ini menjelaskan departemen telah mengambil kebijakan matkul yang diprogramkan untuk peserta MBKM dapat dikonversi pada matakul pilihan.
“Sebenarnya ada solusi lain, bila jauh dari CPL, maka akan dimasukan dalam SKPI,” terangnya saat diwawancarai, Jumat (18/02).
Telah terlaksana program MBKM selama setahun, banyak harapan dari mahasiswa, dosen dan penjabat fakultas agar dapat dibenahi sehingga tidak ada mahasiswa yang harus dikorbankan SKS-nya.
Arf, JRM & SNA