Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) adakan Talkshow Festival Budaya bertajuk “Membumikan Budaya Sulawesi Selatan” di Aula Prof Mattulada, Rabu (06/11).
Kegiatan ini menghadirkan Dosen Sastra Daerah Unhas, Prof Muhlis Hadrawi SS MHum sebagai pemateri diaspora Bugis-Makassar dari perspektif filologi. Muhlis menekankan pentingnya memahami dan melestarikan warisan budaya serta sejarah masyarakat, khususnya diaspora masyarakat Makassar.
Ia menjelaskan bahwa kebudayaan bukan hanya tentang menjaga nilai-nilai secara lokal, tetapi juga bagaimana nilai-nilai tersebut dapat berinteraksi dan diakui di tempat-tempat lain.
“Fenomena migrasi merupakan salah satu unsur kebudayaan Sulawesi Selatan yang menjadi bagian dari tradisi panjang dan dapat disebut sebagai diaspora,” ujar Muhlis.
Lebih lanjut, dosen FIB tersebut menjelaskan bahwa nilai-nilai budaya yang dibawa oleh diaspora Bugis-Makassar memainkan peran penting dalam membentuk identitas baru di komunitas mereka. Contohnya, pengaruh budaya Bugis-Makassar yang tetap bertahan dan berasimilasi dengan budaya lokal di beberapa negara menunjukkan kuatnya ikatan budaya tersebut dalam mempertahankan eksistensinya di luar negeri.
“Ini adalah fakta yang menunjukkan bagaimana diaspora Bugis-Makassar telah terjadi sejak masa lalu, tidak hanya di daerah sekitar tetapi juga hingga ke benua Afrika dan masih banyak lagi contoh lainnya,” jelasnya.
Sebagai penutup, Muhlis menegaskan pentingnya mengembangkan narasi budaya ini agar lebih dikenal luas, bukan hanya sebagai cerita lokal, tetapi juga sebagai bagian dari identitas nasional bahkan global. Menurutnya, kita harus memperkuat narasi kebudayaan agar bisa lebih dikenal di berbagai lingkup.
Adrian