Manager Bisnis Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), Muhammad Busrol Karim, hadir dalam Talkshow bertajuk “Bangun Ekonomi Nggak Harus Eksploitatif” pada kegiatan Rubik (Ruang Bicara Kreatif). Kegiatan berkolaborasi dengan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Bocor Alus Politik Tempo berlangsung di Baruga Andi Pangeran Pettarani Unhas, Senin (15/09).
Dalam pemaparannya, Busrol menekankan pentingnya penerapan konsep ekonomi restoratif di kalangan pelaku usaha, khususnya generasi muda. Menurutnya, inti dari ekonomi restoratif adalah keseimbangan, baik dalam aspek sosial maupun kehidupan pribadi. Sebab tujuan utama dari prinsip ini adalah menghadirkan kebermanfaatan, terutama di sektor UMKM.
“Jadi, dari kebermanfaatan dulu baru keberlanjutan, tentunya dijalankan dengan konsisten,” ujarnya.
Lebih lanjut, Busrol juga memaparkan praktik penerapan ekonomi restoratif dalam dunia perbankan. Ia mengaku, Bank BJB mengambil langkah berbeda, meskipun bank kerap dipandang alergi dalam membiayai sektor hulu, seperti nelayan dan petani karena tingginya risiko. Salah satunya melalui pembiayaan program penghijauan pascatambang, pengembangan energi terbarukan, serta dukungan terhadap transportasi ramah lingkungan.
Tak hanya itu, Busrol menerangkan isu literasi keuangan menurut data Otoritas Jasa Keungan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) di Indonesia masih rendah. Maka dari itu, Bank BJB hadir untuk terus mensosialisasikan mengenai literasi keuangan.
“Hal tersebut itu selalu kita gaungkan. Tapi juga itu tidak akan berjalan kalau ketemu masyarakat sekitar yang hanya pasif,” ungkapnya.
An-Nisa Ramadhina Andini
