Curah hujan tinggi mengakibatkan 33 petak Tambak Eduwisata Aqualife Unhas di Kabupaten Barru tenggelam. Kejadian ini terjadi sejak Jumat malam lalu, (23/12) sekitar pukul 17.00 sampai 19.00 Wita.
Berdasarkan kesaksian Koordinator Tambak Pendidikan Unhas, Nur Alam mengatakan, jebolnya tambak tersebut juga dipengaruhi oleh air pasang tinggi dari Kota Parepare.
“Ditambah badai menyebabkan gelombang air di Tambak Eduwisata Barru meningkat. Tinggi air pasang ini bahkan mencapai betis orang dewasa jika diukur di atas pematang tambak,“ jelas Alam, Minggu (25/12).
Direktur Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan Aset, Dr Ir Syahriadi K MSi mengungkapkan, hal ini kedua kalinya terjadi sepanjang 2022.
Ia menambahkan, pihak pengelola sempat memperbaiki pematang yang jebol pada 5 Desember 2022, dengan memperkuat pematang sampai ketinggian empat meter.
“Perbaikan itu kita anggarkan 90 miliar. Sayangnya, itu hilang lagi, sehingga harus dibangun dari nol lagi,” ungkap Syahriadi, Senin (26/12).
Kerugian lain dari kejadian tersebut ialah sisa yang masih bisa dipanen sekitar 30% dari tambak tradisional untuk pengembalian modal.
Dalam meminimalisir kejadian serupa sudah ada usaha lain yang pernah dilakukan, yaitu menanam bakau dalam program Kementerian Lingkungan Hidup, tapi sayangnya sebagian tanaman terseret ombak.
“Itulah kondisi terkini. Mudah-mudahan kalau tidak ada lagi bencana berikutnya, tidak ada lagi angin dan ombak yang besar, di akhir Januari kita akan panen besar-besaran,” harapnya.
ysl