Himpunan Mahasiswa Sastra Prancis (Himpra) Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (KMFIB) Unhas mengadakan La Maison Française, dalam hal ini review buku bersama Ketua Himpra Unhas 2018-2019, Yhola Jeniver melalui Zoom, Sabtu (10/7).
Adapun buku yang dibedah pada kegiatan ini berjudul La Peste karya Albert Camus, seorang filsuf Perancis. La Peste jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah penyakit sampar.
Latar tempat dalam buku ialah suatu kota di Aljazair, yakni Oran. Di kota Oran, terdapat sebuah penyakit yang menyebar dengan cepat, bahkan dapat disebut sebagai epidemi menurut Yhola.
“Kisah bermulai dari tokoh utama, yaitu Bernard Rieux. Banyak sekali ditemukan tikus mati, sebagai manusia normal, Bernard penasaran mengapa tikus bisa mati mendadak. Disitulah awalnya kisah buku ini,” jelas Yhola.
Buku yang menceritakan epidemi tersebut memiliki banyak kaitan dengan pandemi Covid-19. Mulai dari golongan yang memanfaatkan wabah untuk kepentingan sendiri, para agamawan yang menggapnya sebagai jawaban Tuhan atas dosa manusia, dan lain sebagainya.
Yhola menegaskan, kisah ini juga menggambarkan ketidaksiapan pemerintah dengan wabah sebagai sesuatu yang tak terduga. “Ketika suatu daerah menghadapi wabah, pemerintah tidak pernah siap. Wabah yang digambarkan Albert sendiri adalah sesuatu yang tidak direncakan. Jadi, pemerintah hanya bisa menyiapakan data statistik mengenai kematian pada wabah tersebut” ucapnya.
Alumnus Departemen Sastra Prancis Unhas ini juga menyebutkan, novel La Peste sangat bagus untuk dibaca karena banyaknya hikmah yang terkandung. Selain dapat dihubungkan dengan wabah Covid-19, Albert Camus adalah filsuf yang menganut paham absurdisme sehingga dapat dikaitkan dengan kisah apapun.
“Kebetulan, wabah sebagai sesuatu yang tidak terduga di sini bisa merujuk ke perang dunia dan lain sebagainya” tutur Yhola.
Sesi kemudian ditutup dengan rangkuman dari moderator, Nadhira Noor Rabbani Sidiki.
Muhammad Alif M