Selasa, 9 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
identitas
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah
No Result
View All Result
identitas
No Result
View All Result
Home Opini Cermin

Ternyata 1 Mahasiswa 7 Deadline Itu Saya

20 April 2025
in Cermin, Headline
Nurfikri, mahasiswa Fakultas Teknik Unhas angkatan 2022

Nurfikri, mahasiswa Fakultas Teknik Unhas angkatan 2022

Editor Nurul Fahmi Bandang

Suara ketikan laptop itu terus menggema dari dalam kamar. Suasana kesunyiaan sudah menjadi sahabat saat jari jemari ini untuk terus memberikan usaha terbaiknya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Tidak jarang, hembusan napas berat saya lakukan untuk mengeluarkan keluh kesah yang tidak ada hentinya. 

Rasanya, waktu 24 jam sehari tidak pernah cukup untuk menyelesaikan seluruh deadline yang terus menghantui. Namun, mau tidak mau begitulah realita yang saya harus hadapi di semester pertengahan bangku perkuliahan ini.

BacaJuga

Menyelami Tradisi Gowok Melalui Perjalanan Hidup Nyi Sadikem

Berebut Jenazah, Kisah Anak yang Diperebutkan Agama

Kesempatan berkuliah merupakan salah satu privilege yang tidak semua orang bisa rasakan. Pendidikan lanjut ini hanya menjadi salah satu opsi yang dapat ditempuh oleh siswa setelah menduduki bangku SMA.

Meskipun begitu, perguruan tinggi masih menjadi pilihan favorit untuk dijadikan tempat berproses dan melanjutkan pendidikan. Oleh karena itu, proses seleksi agar bisa menyandang status mahasiswa pun membutuhkan usaha besar. Tidak heran, kesenangan saat seorang siswa dinyatakan lulus di suatu universitas itu euforianya sungguh luar biasa, apalagi bisa mendapatkan jurusan yang kita impikan.

Di awal semester perkuliahan, rasanya cukup menyenangkan. Saya bisa merasakan suasana baru dan berkenalan dengan teman-teman yang asalnya dari berbagai daerah. Tidak hanya itu, materi yang diajarkan pun tidak jauh berbeda dengan materi yang diajarkan sewaktu SMA sehingga beban belajar bukanlah suatu masalah signifikan. 

Namun, perlahan-perlahan perasaan senang itu kian memudar dan berganti menjadi stres seiring bertambahnya jumlah semester yang telah dilalui. Tantangannya menjadi beragam, mulai dari tugas menumpuk hingga deadline yang terus bertambah tiada henti. 

Terkadang, kesibukan kita juga disibukkan dengan kegiatan di luar kampus, baik itu mengikuti organisasi, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), hingga mengikuti kegiatan magang atau kerja part time yang bisa menambah uang jajan.

Sebenarnya tidak ada masalah ketika kita hanya mengikuti kegiatan perkuliahan saja dan tidak mengikuti kegiatan tambahan lainnya. Namun, melihat pasar kerja yang semakin kompetitif membuat saya merasa ada yang kurang ketika tidak mengambil kesempatan untuk mengeksplor dunia luar. 

Jangankan untuk mendapatkan pekerjaan full time, sekelas pekerjaan yang sifatnya magang saja persaingannya cukup ketat, bahkan ada beberapa lowongan magang yang mensyaratkan pengalaman kerja untuk bisa mendaftar di posisi tersebut. 

Kedengarannya cukup aneh, ingin cari pengalaman dengan magang akan tetapi magangnya juga butuh pengalaman kerja agar bisa diterima. Memang sebegitu kompetitifnya persaingan untuk bisa mendapatkan pekerjaan saat ini. 

Jujur, kondisi itulah yang sering mengganggu benak saya dan terus memacu semangat agar bagaimana caranya saya bisa tetap up to the date dengan kondisi persaingan sekarang. Hal ini pun mengubah bagaimana pola kegiatan saya di dua semester belakangan ini.

Yang tadinya saya bisa tidur nyenyak di bawah jam 10, sekarang semakin molor bahkan bisa tidak tidur semalaman hanya karena mengerjakan tugas dan pekerjaan yang tiada habisnya.

Kalau di film 1 Kakak 7 Ponakan ada si Moko yang sibuk mengurusi ponakannya, lantas di dunia nyata ada saya yang sibuk mengurusi semua deadline pekerjaan ini. Benar-benar perwujudan plesetan “1 Mahasiswa 7 Deadline” oleh orang-orang belakangan.

Namun tidak mengapa, saya merasa senang jika masih bisa mendapatkan kesibukan yang bisa membantu tumbuh untuk menghadapi kehidupan dewasa ini. Kalau pun saya sedang memiliki banyak pekerjaan, itu tandanya keberadaan sosok ini masih dibutuhkan dunia. Alhamdulillah. 

Pada akhirnya, kita semua yang berusia 20-an ini tengah menghadapi berbagai lika-liku kehidupan yang kadang membuat kita merasa galau dan hilang arah. Namun, sebagai penggemar nomor satu dari kalimat “ada-ada ji itu”, saya merasa pasti ada jalan bagi setiap kebimbangan dan masalah yang kita hadapi. 

Tidak apa-apa saat ini kita merasa insecure dengan teman-teman yang mungkin lebih sukses dari kita. Percaya saja bahwa setiap orang memiliki waktu terbaiknya masing-masing, asal kita terus berusaha dan pantang menyerah. 

Ingat, rezeki itu dijemput, tidak jatuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita harus menjemput rezeki itu dengan terus belajar dan berani untuk mencoba hal baru agar kita punya portofolio yang bagus dan bisa kita andalkan untuk perjalanan kehidupannya.

Melalui tulisan ini, saya cuma mau bilang semangat untuk teman-teman semua yang sedang berjuang di usia 20-an. Walaupun kehidupan terasa berat, pesannya cuma satu, luangkan waktu untuk beristirahat agar kita masih bisa waras dan kesehatan mentalnya tetap terjaga. 

 

Nurfikri

Mahasiswa Fakultas Teknik 2022

sekaligus Litbang Data dan Riset PK identitas Unhas 2025

Tags: deadlinekuliahMahasiswaNurfikripekerjaanpersaingan
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Asam Manis Kehidupan dalam When Life Gives You Tangerines

Next Post

Kisah Hidup Nh Dini, Sastrawan Perempuan Berpengaruh Indonesia

TRENDING

Liputan Khusus

Ketika Kata Tak Sampai, Tembok Jadi Suara

Membaca Suara Mahasiswa dari Tembok

Eksibisionisme Hantui Ruang Belajar

Peran Kampus Cegah Eksibisionisme

Jantung Intelektual yang Termakan Usia

Di Balik Cerita Kehadiran Bank Unhas

ADVERTISEMENT
Tweets by @IdentitasUnhas
Ikuti kami di:
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Youtube
  • Dailymotion
  • Disclaimer
  • Kirimkan Karyamu
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
© 2025 - identitas Unhas
Penerbitan Kampus Universitas Hasanuddin
  • Home
  • Ulasan
    • Civitas
    • Kampusiana
    • Kronik
    • Rampai
    • Editorial
  • Figur
    • Jeklang
    • Biografi
    • Wansus
    • Lintas
  • Bundel
  • Ipteks
  • Sastra
    • Cerpen
    • Resensi
    • Puisi
  • Tips
  • Opini
    • Cermin
    • Dari Pembaca
    • Renungan
  • identitas English
  • Infografis
    • Quote
    • Tau Jaki’?
    • Desain Banner
    • Komik
  • Potret
    • Video
    • Advertorial
  • Majalah

Copyright © 2012 - 2024, identitas Unhas - by Rumah Host.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In