Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan riset daun pegagan sebagai alternatif pengobatan kusta, dengan judul “Optimasi Potensi Daun Pegagan (Centella Asiatica) sebagai Agen Antileprotik dalam Sediaan pH-Sensitive Hydrogel: Pendekatan Inovatif Dalam Pengembangan Terapi Hansen’s Disease“.
Diketuai oleh Brigia Candra Tika, tim bernama ASC ini beranggotakan Annisa Nur Mutmainnah, Ariel Apriansyah, Nurul ikrima, dan Febriansyah Anandha Pratama, di mana semua anggotanya berasal dari Fakultas Farmasi yang didampingi oleh Dosen, Afdhil Viqar Viqhi SSi MSi Apt.
Annisa menjelaskan, hal yang melatarbelakangi riset mereka yakni tingginya angka kusta di Indonesia, yang mana Indonesia menempati urutan ketiga selama tiga tahun terakhir dan banyak penderita kusta yang mengalami efek samping serta resistensi terhadap multidrug-therapy.
“Hal ini menjadi kekhawatiran kami, sehingga mengangkat penyakit kusta sebagai fokus penelitian kami dengan mengembangkan penggunaan bahan alam sebagai alternatif pengobatan kusta,” jelas Annisa, Kamis (06/07)
Lebih lanjut, ia mengungkapkan riset itu dilakukan dengan menggunakan daun pegagan sebagai alternatif pengobatan kusta dengan mengembangkan penghantaran pH-sensitive hydrogel.
“Kami menggunakan daun pegagan yang memiliki senyawa Asiaticoside yang memiliki kemampuan antileprotik. Selanjutnya, kami ekstraksi dan akan kami formulasikan ke dalam pH-sensitive hydrogel yang akan mengalami gelasi ketika di pH basa. Hal ini sesuai dengan lesi kulit penderita kusta yang memiliki pH basa,” ungkapnya.
Mahasiswa Farmasi itu juga mengatakan, mereka telah mendapatkan formula terbaik dan akan melakukan berbagai pengujian lanjutan untuk menjamin riset yang mereka kembangkan terbukti aman saat digunakan.
Melalui riset PKM-RE ini, tim ASC berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam penanganan kusta, sehingga jumlah kasus kusta di Indonesia dapat menurun.
Aliyah Fadhilah