Mahasiswa Program Studi Agrobisnis Perikanan (ABP) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) Raih Juara 2 ajang Pekan Nasional Kemaritiman (Pesiar) 2025 dengan tema “Strategic Maritime Technology to Protect National Waters”. Kegiatan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Departemen Perkapalan Fakultas Teknik (FT) Unhas ini berlangsung di Gedung Centre for Scientific Advancement, FT Unhas, Jumat (14/11).
Tim Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang bernamakan Laskar Biru ini diketuai Muh. Chakrawala, beranggotakan Ely Sarah Siregar dan Erlandi Saputra. Mereka mengusung gagasan inovatif berupa aplikasi layanan konservasi laut bertajuk “LautKu.”
Pesiar 2025 sendiri merupakan kegiatan rutin yang menghadirkan serangkaian agenda kemaritiman, termasuk kompetisi nasional. Tahun ini, cabang lomba KTI diikuti dari berbagai universitas se Indonesia. Di antaranya, Unhas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Malang, dan Institut Teknologi Kalimantan.
Dalam kesempatannya, Ketua Tim, Chakrawala mengatakan, kelompoknya berhasil menarik perhatian dewan juri melalui inovasi digital mereka, yaitu Aplikasi LautKu. Sebuah Layanan Aplikasi untuk Teknologi Konservasi Laut.
“Aplikasi LautKu dirancang sebagai platform yang memperkuat efektivitas pengawasan sumber daya laut,” tuturnya, Minggu (16/11).
Melalui fitur pelaporan aktivitas ilegal, pemantauan ekosistem, hingga akses regulasi konservasi, aplikasi mendorong partisipasi aktif masyarakat pesisir dalam menjaga wilayah perairan.
Lebih lanjut, Mahasiswa ABP Angkatan 2022 itu menjelaskan bahwa inovasi ini tidak hanya berfokus pada aspek pengawasan, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Gagasan aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan koordinasi antara Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Provinsi Sulawesi Selatan.
Di akhir, Chakrawala berharap adanya aplikasi LautKu dapat mendukung kesejahteraan nelayan melalui ekosistem laut yang lebih sehat. Tentunya dengan data spasial akurat dan literasi digital lebih baik.
“Semoga prestasi ini dapat menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya kelautan Indonesia. Salah satunya melalui pendekatan teknologi dan partisipasi masyarakat,” tutupnya.
Nurul Sapna SL
