Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil raih Juara 2, Best Paper, Best Presentation, dan Favorit Poster dalam ajang Futuristic Prestige Research Technology and Art (Faperta Fair 8). Kegiatan yang diselenggarakan Sentosa Foundation di Universitas Nahdlatul Wathan, berlangsung di Kota Mataram, Lombok, Senin (13/10).
Tim ini diketuai Namira Binti Kasim dan beranggotakan Azkya Izzati, bersama Atikah Tri Nuraini. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 70 tim finalis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Adapun karya mereka berjudul “RiLili: Digitalisasi Nilai Appalili sebagai Strategic Move untuk Regenerasi Petani Muda”.
Karya ini berangkat dari keprihatinan akan minat generasi muda untuk berprofesi sebagai petani. Melalui RiLili, tim mengusulkan digitalisasi nilai-nilai tradisi Appalili dari Kabupaten Maros ke dalam bentuk aplikasi interaktif.
Aplikasi ini tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga berfungsi sebagai media edukasi dan kolaborasi lintas generasi. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat bertani yang berpijak pada kearifan lokal.
Menurut Namira, ide tersebut terinspirasi dari pengalaman mereka mengikuti ritual adat di Kerajaan Marusu, Kabupaten Maros.
“Kami ingin mengangkat nilai-nilai budaya sendiri agar bisa dikenal lebih luas. Tantangannya adalah bagaimana menyatukan perspektif budaya lokal dengan inovasi digital untuk menjawab masalah regenerasi petani muda,” ujarnya, Jumat, (17/10).
Atas pencapaian ini, Namira dan tim berharap semakin banyak mahasiswa Unhas yang berani berinovasi dan berpartisipasi dalam ajang-ajang nasional.
“Kami berharap akan ada lebih banyak mahasiswa Unhas yang berani mencoba hal baru dan membawa nilai-nilai lokal ke ranah inovasi nasional,” tutupnya.
Mutia Aulia
