Tim Fakultas Keperawatan (Fkep) Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Ruang KP 112 Fkep, Jumat-Sabtu (03-04/05).
Kegiatan ini mengangkat tema “Accelerating Fast-Track Goal: Penguatan Peran Non-Government Organisation (NGOs) Penggiat HIV/AIDS Melalui Pelatihan Konselor di Kota Makassar.”
Turut hadir sejumlah mitra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yaitu Yayasan Mitra Husada (YMH), Yayasan Peduli Kelompok Dukungan Sebaya (YPKDS), Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Makassar, Lembaga Persaudaraan Korban Napza Makassar (LPKNM), dan Yayasan Gaya Celebes (YGC).
Pelatihan konseling ini menghadirkan pemateri lima dosen Unhas dari tiga fakultas, yaitu Fakultas Keperawatan (Fkep), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Fakultas Kedokteran (FK).
Secara umum, ketiganya membahas aspek penting dalam konseling HIV/AIDS, seperti pemahaman dasar, pendekatan konseling, serta teknik komunikasi dan keterampilan interkultural.
“Mendengarkan itu ada dua jenis, hearing dan listening. Hearing berarti mendengar percakapan orang yang jauh, sementara listening artinya kita mencurahkan fokus sepenuhnya untuk mendengar seseorang yang bercerita,” jelas salah seorang pemateri, Sitti Muthia Maghfirah Massinai SPsi MPsi Psikolog.
Ketua Tim, Framita Rahman SKep Ns MSc mengungkapkan, setiap pemberian materi pada kegiatan ini dirancang sedemikian rupa agar peserta memperoleh tips dalam mendukung klien secara efektif. Hal ini karena kemampuan komunikasi sangat penting saat konseling kepada Orang dengan HIV (ODHIV).
Wanita yang akrab disapa Mita itu berharap semua materi pengabdian masyarakat tersebut dapat terlaksana sejalan dengan strategi yang ditetapkan United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) pada 2023 lalu, yakni keterlibatan semua pihak.
“Semoga semua materi dari kolaborasi multidisiplin ilmu ini dapat meningkatkan keterlibatan akademisi dan memperkuat peran strategis komunitas di lapangan dalam upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS,” pungkas Mita.
Nurul Fahmi Bandang