Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) Universitas Hasanuddin (Unhas) memperkenalkan inovasi terapi alternatif pengobatan pneumonia pada balita melalui formulasi nanopartikel andrographolide γ-cyclodextrin metal-organic frameworks dalam bentuk metered dose inhaler.
Riset ini bertujuan meningkatkan efektivitas terapi alternatif untuk mengurangi prevalensi kematian akibat pneumonia pada balita.
Di bawah bimbingan Prof Andi Dian Permana SSi MSi PhD Apt, tim ini beranggotakan empat mahasiswa Fakultas Farmasi, yaitu Andi Zafirah Burhanuddin, Ni’mah Azizah, Azzahra Putri Utami Muharam, Muhammad Ammar Syauqi, serta Caesar Putra Gattang dari Fakultas Kedokteran.
Salah satu anggota, Zahra menjelaskan, pneumonia yang disebabkan oleh bakteri klebsiella pneumoniae merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian balita. Saat ini, pengobatan yang ada belum sepenuhnya efektif dalam menangani infeksi ini.
“Melalui riset ini, kami mengembangkan nanopartikel andrographolide γ-cyclodextrin metal-organic frameworks dalam bentuk metered dose inhaler untuk meningkatkan akumulasi obat di saluran pernapasan balita,” jelasnya, Sabtu (13/07).
Inovasi ini bertujuan mengatasi masalah rendahnya efektivitas pengobatan pneumonia pada balita dan diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang lebih efektif dan aman.
Selama riset, tantangan utama yang dihadapi tim ini adalah saat pengujian bakteri klebsiella pneumonia, yakni bakteri patogen gram negatif dan dapat menyebabkan infeksi serius pada saluran pernapasan.
Kedepannya, Zahra dan tim berharap penelitian ini dapat menjadi landasan ide dalam dunia kesehatan dan berkontribusi menekan angka prevalensi kematian akibat pneumonia terutama bagi balita di Indonesia dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Adrian