Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial-Humaniora (PKM-RSH) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses membentuk program intervensi berbasis mindfulness guna mengurangi dependency on AI pada mahasiswa.
Tim AI-Ware yang diketuai oleh Melisa Tandiari dan Salsyahrani Qurana R, We Tenri Dio, Girbsan Ananta Patabang, Eno Zakira Anisa, sebagai anggota. Rancangan ini berangkat dari keprihatinan terhadap peningkatan penggunaan Artificial Intelligence (AI) oleh mahasiswa dalam proses belajar.
Dengan lahirnya modul mindfulness, mahasiswa diharapkan mampu melihat AI sebagai alat bantu. Bukan sebagai pengganti proses berpikir kritis maupun motivasi belajar.
“Kami ingin mengintervensi cara berpikir itu. Bukan bermaksud melarang, tapi mengajak kembali ke kesadaran penuh,” papar Melisa, Kamis (16/10).
Komponen yang dikembanglan terdiri dari enam sesi. Tiga tahap pertama berfokus pada pengalaman tubuh sebagai dasar kesadaran. Melalui mindul breath, body sensations, dan compassionate body scan.
Kemudian, tiga sesi berikutnya berpusat untuk mengeksplorasi hubungan emosional dan psikologis. Tentunya melalui The AI Waves, The Safe Space, dan Wanting Release.
Tidak menghakimi, Tim AI-Ware mengajak peserta mengamati dan memahami dorongan yang muncul. “Melalui sesi The AI Waves, peserta diminta memvisualisasikan gelombang pikiran yang mendorong mereka membuka AI saat merasa tidak mampu,” tambahnya.
Hasil dari intervensi melalui catatan harian ditemukan bahwa, meditasi mindfulness membantu memberikan penyadaran atas kebiasaan menggunakan AI. Banyak partisipan yang perlahan dapat mengelola keinginan menggunakan AI dan mencoba berpikir secara mandiri.
Salah satu peserta, N, menulis refleksinya pada buku harian seusai sesi modul. Ia mengakui merasa cemas dan memilih menggunakan AI saat merasa kurang yakin pada performanya dalam mengerjakan tugas.
“Sekarang saya belajar untuk memberi jeda, mencoba secara mandiri mengerjakan tugas, lalu pakai AI jika benar-benar butuh saja,” ujarnya.
Dengan mindfulness, diharapkan mahasiswa dapat lebih bijak dalam penggunaan teknologi dan lebih mengandalkan potensi pribadi.
Andi Nadya Tenrisulung
