Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan penelitian terhadap upaya bertahan hidup nelayan suku Bajo Bone dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan ekonomi mereka dalam meraih psychological welfare.
Diketuai oleh Riswandi dari Fakultas Kedokteran, tim ini beranggotakan Hikmah Amalia Tajuddin dari Fakultas Kedokteran, Siti Hadija Nur Azzahra dan Dizha Resky Amalia Usman dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Yusmaniar Afifah Nur dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Ketua Tim, Riswandi menyatakan, penelitian ini didasarkan pada fenomena perubahan iklim. Perubahan iklim sendiri memberikan konsekuensi ekonomi mendalam bagi masyarakat, khususnya nelayan yang bergantung pada sumber daya kelautan guna memenuhi kebutuhannya.
Ia menyebut, kondisi itu menyebabkan terganggunya perekonomian nelayan yang dapat menimbulkan adanya kecemasan dan berdampak signifikan pada kesejahteraan psikologis nelayan.
Merujuk pada fenomena tersebut, tim ini ingin mencari tahu upaya nelayan suku Bajo Bone bertahan hidup dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan ekonomi mereka dalam meraih psychological welfare.
“Berdasarkan hasil wawancara yang kami dapatkan itu diklasifikasikan ke dalam tiga aspek live survival strategy. Ada aktif, pasif, dan jaringan,” tuturnya, Selasa (20/08).
Pada strategi aktif, nelayan suku bajo melakukan upaya-upaya dengan memaksimalkan potensi diri agar mendapatkan keuntungan yang berlebih, sedangkan strategi pasif sendiri dilakukan dengan meminimalisir pengeluaran sehari-hari serta adanya kesadaran untuk menabung.
Selain itu, strategi jaringan mengacu pada upaya pemanfaatan koneksi atau relasi sosial yang dimiliki oleh nelayan suku Bajo. “Upaya-upaya tersebut tidak jauh dari sifat ‘gagge’ yang melekat pada nelayan suku bajo dan kepercayaan mereka yang tinggi akan hari esok yang lebih baik,” sambung Dandi.
Penelitian yang dilakukan sejak Mei-Agustus ini turut menekankan bahwa kesejahteraan psikologis seseorang sangat penting, termasuk nelayan yang berperan besar pada kehidupan di Indonesia sehingga kedepannya masyarakat dapat menaruh perhatian lebih besar pada kesejahteraan kelompok ini.
“Melalui penelitian ini, kami berharap peningkatan peran pemerintah yang secara aktif mendukung kelompok nelayan dengan melihat tantangan yang mereka alami sejak perubahan iklim terjadi,” tutupnya.
Nurul Fathiyah S.A