Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bersama Kelompok Nelayan Lumba-Lumba di Kelurahan Sumpang Binangae, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Jumat (01/08).
Kegiatan ini merupakan bagian dari skema PKM yang didanai Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas. Program ini berupa penyuluhan dan demonstrasi mengenai identifikasi jenis ikan kerapu serta penentuan kelayakan tangkap.
“Hal ini untuk menghindari penangkapan ikan kerapu juvenil (anakan) dan ikan muda, sehingga mereka (nelayan) dapat mengendalikan ukuran hasil tangkapannya,” ungkap Ketua Tim PKM, Prof Dr Nadiarti N Kadir MSc.
Dosen Departemen Perikanan Unhas itu juga menambahkan bahwa pemahaman terhadap fase hidup ikan sangat penting. Dengan pemahaman tersebut, nelayan dapat membuat keputusan yang tepat demi menjaga keberlanjutan stok ikan di wilayah ini.
Dosen Departemen Ilmu Kelautan Unhas, Dr Aidah A Ala Husain MSc, turut memberikan penjelasan mengenai teknik praktis penentuan ukuran ikan kerapu yang layak tangkap, serta fase hidup ikan yang mendukung perikanan berkelanjutan.
Sementara itu, dosen Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Unhas, Zabhika Dinda Istnaeni SPi MSi, menyampaikan pentingnya menghindari aktivitas penangkapan di perairan dangkal. Menurutnya, kawasan tersebut merupakan habitat bagi ikan juvenil dan ikan muda bernilai ekonomis.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga setempat. Salah satu nelayan, Akmal, mengapresiasi materi yang disampaikan dan berharap ilmu tersebut dapat diterapkan secara mandiri oleh masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Tim Unhas. Dengan mengetahui jenis dan kelayakan tangkap, nelayan bisa ikut berkontribusi pada data perikanan,” tuturnya.
Pelatihan ini diikuti oleh sekitar dua puluh anggota Kelompok Nelayan Lumba-Lumba. Kegiatan turut didampingi oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas, yaitu Ahmad Hidayat, Rahmi Jalal, Nur Afina, Nurul Aeni, Nurlaely, Achmad Dody, Andi Artika Ferawaty Taufiq, dan Muth Mainna.
Ismail Basri
