Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) UKM KPI Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan pelatihan perawatan padi apung di Desa Moncongloe, Kabupaten Maros, Rabu (07/08).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Moncongloe, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Moncongloe, Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Maros, Direktur Kemahasiswaan Unhas, Pokja Talenta dan Prestasi, dosen pendamping PPK Ormawa UKM KPI, serta petani setempat.
Pelatihan ini merupakan rangkaian sosialisasi dan pelatihan padi apung pada program Galung Mawang sebelumnya. Pada kegiatan ini, mahasiswa menjelaskan dan mempraktikkan langsung teknik pemupukan padi apung di lahan sawah yang tergenang.
Koordinator POPT Maros, H. Zainuddin SP menjelaskan, hama penggerek batang merupakan salah satu hama berbahaya yang banyak ditemukan saat musim hujan dan memerlukan penyemprotan racun pada umur padi 50-55 hari dengan dosis 10 persen.
Zainuddin menambahkan, penyemprotan pestisida harus sesuai umur padi, tidak berlebihan atau kekurangan. Ketika umur padi masih dalam proses pertumbuhan, maka musuh alami akan berkembang untuk mengendalikan hama, sehingga penyemprotan racun di usia tersebut akan menyebabkan matinya musuh alami.
Tim Pokja Talenta dan Prestasi Unhas, Dr Suhasman SHut MSi menekankan pentingnya inovasi dalam pertanian. “Dengan adanya peningkatan populasi dan terbatasnya lahan, inovasi seperti padi apung sangat penting untuk memanfaatkan lahan yang ada secara efektif,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Moncongloe, Ismail SM juga turut menyampaikan apresiasinya pada pelatihan ini. “Pelatihan ini sangat sesuai dengan kebutuhan petani, terlebih mengingat dampak pembangunan perumahan yang menyebabkan lahan pertanian tergenang air sepanjang tahun,” jelas Ismail.
Selama pelatihan, petani menunjukkan antusiasme tinggi dan aktif bertanya mengenai teknik pemupukan dan penanganan hama. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu petani Desa Moncongloe dalam mengatasi masalah pertanian sekaligus meningkatkan hasil pertanian dengan metode padi apung.
Athaya Najibah Alatas