Tanpa terasa bulan penuh berkah kembali menyapa. Padatnya kegiatan kampus tidak menjadi penghalang dalam beribadah. Ramadan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum sejak fajar hingga matahari terbenam, tetapi juga menjadi momen refleksi dan peningkatan iman kepada Yang Maha Esa.
Sebagai salah satu ibadah terpenting dalam Islam, berpuasa mengajarkan kewajiban dan pengendalian diri. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat membuat ibadah puasa menjadi sia-sia. Maka dari itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami dan menghindari perilaku yang dapat mengurangi nilai puasa, hingga Ramadhan Menjadi penuh manfaat, baik secara akademik maupun spiritual.
Spesial untuk Sobat iden, identitas merangkum beberapa tindakan yang dapat membuat ibadah puasa menjadi sia-sia.
- Tidak menunaikan salat
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak diterima puasa orang yang tidak mengerjakan salat.” (HR. Ahmad)
Shalat menjadi ibadah pokok dalam Islam dan wajib dikerjakan bagi orang yang sudah memenuhi syarat. Oleh karena itu, apabila seseorang berpuasa namun dia meninggalkan salat, puasa yang dia lakukan tidaklah sah (tidak diterima).
Puasa tanpa salat seperti orang yang menimba air dengan ember bocor. Sehingga puasa orang seperti ini, tak lain hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.
- Gibah
Puasa bukan hanya tentang menahan diri makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari tindakan buruk lainnya, seperti gibah atau bergunjing. Dalam ajaran Islam perbuatan gibah dapat menimbulkan permusuhan, tersebarnya aib yang bisa mengurangi pahala puasa.
Saat Ramadan, umat Muslim diharapkan lebih fokus pada amal ibadah dan menjaga diri dari perbuatan yang merugikan diri sendiri, termasuk gibah.
Bergunjing dapat merusak kualitas puasa karena seseorang tidak menjaga lidah dan hatinya, padahal keduanya seharusnya dijaga untuk mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu ayat Al-Qur’an yang menegaskan larangan gibah terdapat dalam surah Al Hujurat ayat 12:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
- Melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat
Menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna seperti terlalu sibuk bermain game, mendengarkan musik, atau menggulir media sosial bisa membuat pahala puasa berkurang.
Meskipun di dalam Al-Qur’an tidak disebutkan secara jelas bahwa musik dilarang, tapi selama Ramadan, sebaiknya kita lebih banyak fokus pada ibadah dan amalan yang bermanfaat. Di antaranya perbanyak zikir, Salawat dan membaca Al-Qur’an.
Selama bulan suci ini, yuk Sobat iden coba kurangi kegiatan yang terlalu duniawi dan lebih banyak manfaatkan waktu untuk hal yang lebih berharga!
- Berkata dusta
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Bukhari)
Berbohong secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab puasa sia-sia dan menghabiskan pahala puasa. Berdusta dapat merusak kualitas ibadah puasa karena mengurangi kedekatan kita kepada Yang Maha Esa. Sedangkan, puasa bertujuan untuk mendidik kita agar lebih bertakwa dengan menjaga lisan dan perilaku.
Selain itu, berbohong tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat merusak hubungan antar sesama. Berdusta dapat mendatangkan fitnah yang jelas dilarang dalam ajaran Islam.
- Memaki dan berkata kasar
Berbicara seraya berkata kasar saat berpuasa dapat membuat ibadah puasa menjadi sia-sia. Meskipun tidak membatalkan puasa, seorang Muslim tetap dianjurkan untuk menjaga perkataan dan menghindari ucapan yang tidak baik, sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut.
“Puasa itu bukanlah sekedar menahan makan dan minum, tapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Jika ada seseorang yang mengolok-olok atau bertindak kasar pada dirinya, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari)
Kewajiban bagi orang yang berpuasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, melainkan lebih dari itu yakni juga menjaga diri dari ucapan kotor.
- Tidak menjaga pandangan mata
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat.” (Surah An Nur ayat 30)
Salah satu bentuk ketakwaan yang dianjurkan selama berpuasa adalah menjaga pandangan dari perilaku yang diharamkan. Namun, pada kenyataannya banyak orang yang berpuasa di zaman sekarang masih sering terjerumus dalam kemaksiatan ini. Maka dari itu sibukkanlah mata kita dengan ketaatan dan kebaikan, sehingga lalai dari yang haram.
Jadi, Sobat iden jangan ragu lagi! Mari kita manfaatkan bulan Ramadan dengan kegiatan yang lebih bermakna. Selain itu, tidak ada yang bisa memastikan apakah kita masih akan mendapat kesempatan merasakannya tahun depan.
Wahyu Alim Syah