Career Development Center Universitas Hasanuddin (CDC Unhas) menyelenggarakan Awardee Talks dengan topik “Kupas Tuntas Meraih Beasiswa LPDP” yang berlangsung secara daring melalui zoom meeting, Jumat (24/01).
Awardee LPDP Melbourne University, Khintan SS mengatakan bahwa keputusan untuk memilih LPDP berawal dari banyaknya senior dan teman-temannya yang berhasil mendapatkan beasiswa tersebut.
“Karena di sekitar ku adalah awardee LPDP, jadi ada semacam mindset di kepala ku bahwa senior ku bisa meraihnya, berarti saya juga bisa,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan, mengikuti mengikuti proses pendaftaran membutuhkan energi dan motivasi yang besar. Membagi waktu antara pekerjaan dan persiapan dokumen untuk pendaftaran adalah tantangan baginya.
Khintan menekankan hal penting ketika wawancara, yaitu mempersiapkan mental serta kendali diri. Menurutnya, kejujuran adalah hal yang utama saat wawancara LPDP.
“Kalau saya pribadi kemarin pertanyaan-pertanyaan yang diberikan itu cukup bisa men-trigger emosi sedikit,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Awardee LPDP Universitas Indonesia, Siti Rabiatul Adawiyah SSi juga turut berbagi. Ia mengungkapkan bahwa LPDP menawarkan beasiswa dengan cakupan yang luas.
Awardee LPDP Universitas Indonesia itu mengaku, harus berjuang selama tiga kali percobaan sebelum akhirnya berhasil diterima.
“Tantangan yang paling besar menurut saya itu adalah konsistensi dan menjaga semangat untuk apply,” sebutnya
Adapun tips dari Rabiatul untuk mengatasi tantangannya, yaitu dengan mencari teman seperjuangan yang mendukung untuk mencapai hal tersebut.
Ia juga menekankan, pentingnya kelengkapan dokumen, khususnya sertifikat bahasa Inggris. Selain itu, Letter of Acceptance dan surat rekomendasi harus dikeluarkan dalam waktu setahun terakhir, agar tidak kedaluwarsa.
“Pastikan skor yang diunggah adalah resmi, seperti IELTS atau TOEFL, bukan hasil prediksi,” ujarnya.
Aliyah Fadhilah