Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Gelombang 114 Universitas Hasanuddin (Unhas) mengadakan program “Inovasi Sambal Terasi Bubuk sebagai Produk Unggulan UMKM Lokal”. Kegiatan ini merupakan upaya pengembangan potensi ekonomi lokal di Desa Bontomanai, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Selasa (05/08).
Penanggung jawab program, Nayla Rizky Adistria, mengatakan inovasi ini bertujuan mendorong pengolahan sambal khas daerah menjadi produk praktis, higienis, dan memiliki daya simpan lebih lama. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan sambal terasi bubuk menyasar ibu-ibu rumah tangga serta pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan proses pembuatan sambal mulai dari pemilihan bahan, teknik penggorengan dan penumbukan, hingga cara pengemasan yang menarik untuk dipasarkan. Bahan baku yang digunakan pun berasal dari hasil lokal seperti cabai, bawang, dan terasi khas Jeneponto, sehingga tetap mengusung cita rasa autentik daerah.
Menurut Nayla, program ini bukan hanya menghadirkan solusi dapur yang praktis, tapi juga membuka potensi usaha baru yang bernilai ekonomi.
“Sambal terasi bubuk ini bukan hanya solusi praktis untuk kebutuhan dapur, tapi juga bisa menjadi produk ekonomi yang menjanjikan jika dikelola dengan baik,” ujarnya.
Produk ini telah diuji coba ke masyarakat dan mendapatkan respons positif, terutama karena rasanya yang gurih dan pedas serta kemasannya yang sederhana namun menarik. Melalui program ini, mahasiswa KKN-T Unhas ingin menunjukkan bahwa pengolahan sederhana berbasis kearifan lokal dapat menjadi langkah konkret untuk mendorong kemandirian ekonomi desa secara berkelanjutan.
Rika Sartika
