Kelompok Studi Ekonomi Islam dan Forum Studi Ekonomi Islam (KSEI FoSEI) Unhas menggelar Diskusi Seputar Ekonomi Islam (DIKSI) bertajuk “Menakar Kembali Praktek Ojek Online: Sudahkah Memenuhi Nilai – nilai ke-foSSEI-an ?”, Sabtu (23/1). Dipandu oleh Anggota Biro Kajian Departement Keilmuan KSEI FoSEI Unhas, Sri Ulfa, kegiatan ini berlangsung melalui Zoom dan live YouTube
Kegiatan ini juga menghadirkan Founder Kibumi.id, Andi Manggala Putra. Pada pemaparannya, Andi menyebutkan hal-hal yang membedakan Startup dengan Tech Company atau Tech Giant.
“Perbedaannya terletak pada inovasi yang diciptakan. Startup itu harus punya inovasi untuk memiliki value lebih yang bisa dibanggakan di market,” ungkapnya.
Andi menambahkan kunci yang harus dimiliki untuk membangun Startup. “Diantaranya inovation, berbasis teknologi, dan dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
Di sisi lain, Tech Company atau Tech Giant sendiri ialah perusahaan berbidang operasional luas dan investasi yang besar. “Nah, Tech Company atau Tech Giant harus dipisahkan dari konsep Startup“, tegas Andi.
Menurutnya, pelaku usaha haruslah memerhatikan posisi konsumen. “Pada akhirnya, di berbagai negara, kekuatan terbesarnya ada di konsumen. Semua perusahaan pastinya ingin memerdekakan konsumen,” ungkap Andi.
Sebelum mengakhiri sesinya, ia kembali mengingatkan bahwa membangun suatu bisnis tidaklah mudah, bahkan membutuhkan waktu yang lama. “ Tidak perlu terlalu berfokus pada profit, utamanya adalah pengeluaran operasional bisa terpenuhi. Sebagai pelaku Startup, saat mengembangkan suatu usaha penting untuk mengenal dan kemudian mengujinya,” tutup Andi.
M201
BACA JUGA: Akademisi dan Praktisi Ekonomi Syariah Ulas Konsep Ikhtiar