Blokade jalan terus berlanjut di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar. Sisi kiri jalan dari arah Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar di blokade oleh mahasiswa Fakultas Teknik Unhas, dan sisi kanannya diblokade oleh beberapa fakultas lain yang juga berasal dari Unhas. Hingga pukul 15.36 Wita, para demonstran tetap berada di depan Universitas Muslim Indonesia dan terus menyampaikan orasi mereka terkait penolakan pengesahan UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Terlihat para mahasiswa Unhas belum mendapat akses untuk maju ke depan karena adanya rombongan demonstran lain yang juga memblokade jalan. Hal ini terlihat dari banyaknya batu berserakan di tengah jalan dan terdengarnya suara ledakan petasan yang sempat membuat ricuh para demonstran.
Seruan demi seruan dari para mahasiswa terus terdengar, bahkan orasi dari mahasiswa Fakultas Teknik begitu nyaring. Demonstran itu terus menyuarakan aspirasi terkait matinya hati nurani anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia, hidup buruh yang melawan, hidup perempuan yang melawan,” teriak salah seorang demonstran.
Terhitung sejak tiga hari lalu ketika DPR mengetuk palu tanda disahkannya RUU Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU, kebijakan ini justru dianggap kontra terhadap rakyat. Dalam pasalnya, Omnibus Law sangat mendukung kepentingan para investor.
Azizul, selaku Koordinator lapangan dari Fakultas Teknik terus membuka ruang bagi para mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya. Pada kesempatan yang diberikan, salah seorang demonstran menyampaikan jika DPR yang nyatanya adalah perwakilan jusru telah menghianati rakyat. “Kita adalah buruh, kita adalah petani, kita adalah nelayan, yang hari ini telah dikhianati oleh wakil kita di parlemen,” ungkapnya kecewa.
M121