“Don’t think, just move”
Ketika seseorang telah melewati kenangan indah dalam puncak karirnya, pasti ada momen yang tak terlupakan. Misalnya sebagai seorang pilot tempur, pasti banyak kenangan yang masih melekat dalam pikiran. Kisah demi kisah pun pasti akan begitu banyak terkenang. Mulai dari awal masuk sebagai siswa, mendapatkan banyak teman hingga menjadi seorang pilot tempur itulah kenangan indah yang tak bisa dilupakan.Akan tetapi, bagaimana jika seorang kapten pilot tempur yang telah pensiun dari militer, diminta kembali mengajari calon pilot untuk menantang maut?
Itulah yang terlintas dalam pikiran saya setelah menonton film Top Gun: Maverick. Film garapan Paramount ini merupakan film sekuel dari Top Gun yang mengisahkan seorang kapten pilot tempur yang bernama Captain Pete ‘Maverick’ Mitchell atau yang biasanya disapa Maverick yang selama 30 tahun ia berkarir sebagai seorang kapten pilot tempur di pangkalan udara Mojave Desert. Akan tetapi, karirnya sebagai seorang kapten telah selesai semenjak ia membawa pesawat DarkStar dengan kecepatan penuh. Ia pun dikeluarkan karena telah menghancurkan pesawat DarkStar dan dipindahkan ke daerah California.
Di sana ia diperintahkan untuk memberikan ajaran kepada pilot militer yang akan menjalankan misi yang sangat penting. Awalnya, Maverick menduga bila ia akan diperintahkan untuk menjalankan misi, tetapi keadaan itu pun berbalik semenjak ketua grup bawahan Tom ‘Iceman’ Kazansky menyuruh Maverick untuk alih-alih mengajari pilot muda cara menjalankan misi itu. Maverick pun tidak mempunyai skill dalam mengajar, tetapi setelah perbincangan yang panjang ia pun terima dengan perintah itu.
Di saat waktu kosong tiba, di situlah ia bertemu dengan teman masa mudanya di Bar yang sempat jatuh cinta kepada Maverick, yaitu Penelope ‘Penny’ Benjamin atau disapa Penny. Jika pada film Top Gun ada Charlotte ‘Charlie’ Blackwood sebagai cinta bunganya Maverick, maka pada Film Top Gun: Maverick terdapat Penny sebagai pengganti dari Charlie. Pada masa mudanya, Ia merupakan instruktur pilot angkatan laut untuk Maverick. Mereka pun tetap masih mengingat satu sama lain hingga tumbuh lah rasa suka di antara keduanya. Penny yang telah menjadi single mother masih mempunyai perasaan terhadap maverick.
Pada saat di Bar, Maverick pun melihat anak dari Nick ‘Goose’ Bradshaw yang sedang asyik memainkan piano, nama anak itu bernama Bradley ‘Rooster’ Bradshaw. Sempat Maverick teringat dengan masa lalu yang telah menghantuinya semenjak ia melihat Rooster sedang asyik bermain piano. Insiden kecelakaan yang menewaskan Goose pada saat latihan merupakan hal yang tak bisa dilupakan oleh Maverick.
Keputusasaan pun semakin tertampak pada Maverick. Ia pun merasa tidak bisa melanjutkan karirnya dalam mengajarkan siswa militer. Ketika senggang ia dipanggil dengan teman lamanya untuk bertemu. Ia pun menyempatkan waktu untuk bertemu dengan teman lamanya, yaitu Tom ‘Iceman’ Kazansky. Alasan Iceman ingin bertemu dengan Maverick karena hanya ingin menceritakan hasil kerja yang telah Maverick capai. Selama perbincangannya, Maverick pun tak kuasa menahan tangis karena ia merasa tidak mampu lagi untuk berkarir sebagai pengajar. Akan tetapi, Iceman yang sebagai teman sejati berpesan kepada Maverick untuk tetap menjadi apa adanya. Meskipun di film ini Iceman tidak memiliki banyak porsi, akan tetapi kehadirannya sangat begitu mewarnai konflik yang Maverick sedang alami.
Maverick kemudian memutuskan untuk melanjutkan apa yang telah ia mulai. Ia melatih pilot-pilot muda dengan memotivasi mereka untuk melampaui batasan dan mandiri dalam bertindak. Berkali-kali Maverick menekankan untuk tidak terlalu lama mengambil keputusan karena jet bergerak jauh lebih cepat.
lalu bagaimana kelanjutan ceritanya? Apakah Maveric sang legenda berhasil melatih pilot-pilot muda itu? Pastikan kamu nonton filmnya yah.
Film yang berdurasi 2 jam 11 menit ini sukses membuat penonton meringis. Bagaimana tidak, adegan pesawat jet yang menari di udara dengan kecepatan hingga mendekati kecepatan suara. Terlebih lagi ketika mengetahui fakta bahwa dalam pembuatan film tersebut melibatkan pesawat jet sungguhan dan minim CGI. Bahkan pemeran yang menjadi pilot harus menekan sendiri tombol rekam sebelum lepas landas. Dengan genre action dan drama di dalamnya, kita akan terbawa dengan suasana menegangkan dan mengasyikan. Film ini telah tayang sejak 24 Mei 2022.
Bagi anda yang pecinta pesawat sudah tentu Film Top Gun: Maverick menjadi andalan bagi anda. Film ini juga mengajak anak-anak tahun 80an bernostalgia. Top Gun seri pertama adalah film yang sangat populer kala itu. Ibarat tidak gaul kalau tidak mengidolakan Tom Cruise. Joseph Kosinski sukses membawa kesan 80an dalam film ini. Mulai dari font yang digunakan sampai pengambilan gambar sangat identik dengan film klasik khas 80an.
Film yang disutradarai oleh Joseph Kosinski ini menjadi film terlaris di AS tahun ini. Dilansir dari www.ccnindonesia.com, film terbaru dari Tom Cruise tersebut meraup pemasukan sebesar USD401,8 juta atau sekitar Rp5,9 triliun pada pemutaran hari ke-18 di box office Amerika Utara.
Davino Maulana Rahadian