Tragedi pemukulan terjadi di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas. Sekitar pukul 22.00 Wita, Andi Arisal, mahasiswa Perikanan mengalami tindak kekerasan oleh sejumlah mahasiswa Ilmu Kelautan.
Reporter identitas mencoba menelusuri peristiwa tersebut dan menemui korban di Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo Makassar, sesaat sebelum melakukan visum, Rabu (3/4).
Saat dimintai keterangan, Ical, sapaan akrabnya mengungkapkan, pemukulan yang ia alami bermula ketika mahasiswa kelautan mempermasalahkan jalan masuk ke fakultas, yang menurutnya dihalangi oleh korban.
“Itu jalan masih cukup luas bahkan mobil sebelumnya masih bisa keluar masuk,” jelas Ical saat ditemui di ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Rabu (3/4).
Saksi peristiwa pemukulan tersebut, Hilda (nama samaran) menceritakan kronologi kejadian. Mahasiswa FIKP tersebut mengatakan, kala itu ia bersama tiga teman sejawat dan sebelas juniornya sedang berbincang di samping jalan masuk fakultas. Kemudian, sekitar pukul 22.00 Wita, salah seorang mahasiswa Ilmu Kelautan beberapa kali bolak balik dengan mengendarai motor.
“Tiga kali ia bolak balik lewat depan kami. Kami berdiri di depan pos satpam, dan beberapa juga duduk di kursi,” ucap Hilda saat ditemui di indekosnya.
“Lantas tidak jauh dari fakultas, ia belok lagi dan menghampiri Ical, lalu bilang apa masalah mu? Ical menjawab tidak ji kak mau mi pulang tidak ada ji masalah,” lanjutnya.
Hilda mengatakan, mahasiswa Ilmu Kelautan tersebut tidak turun dari motornya. Akan tetapi, tiba-tiba muncul sejumlah anak kelautan lain dari arah parkiran.
“Tiba-tiba muncul semua itu anak kelautan, yang semulanya sunyi sekali itu parkiran, lalu ada yang bilang langsung hantam saja, jadi langsung mi itu dipukul ki Ical,” ungkapnya.
Tidak terima dengan perlakuan tersebut, mahasiswa perikanan menunggu permintaan maaf dari pihak pelaku malam itu juga. Namun, bukannya permintaan maaf yang didapat, justru suara tawa yang mereka dengar.
Merasa tak dihargai, akhirnya korban dan beberapa saksi memutuskan untuk melaporkan kejadian ke Polsek Tamalanrea. Beberapa waktu kemudian, pelaku yang berjumlah empat orang menyusul Ical ke Polsek Tamalanrea untuk meminta maaf.
Tanpa sepengetahun Ical, ternyata pihak Perikanan dan mahasiswa Ilmu Kelautan saling bentrok di kampus. Akibatnya, kaca jendela toilet, himpunan, dan laboratorium serta tiga buah motor menjadi rusak.
Saat dikonfirmasi ke pelaku, Fais, menjelaskan kronologi perkara menurut versinya. Menurutnya, kejadian ini hanyalah kesalahpahaman namun terlalu cepat memanas.
“Mereka sedang ramai-ramai dekat jalan masuk fakultas. Ada anak perikanan yang berdiri dan menutup setengah jalan, saya melambat ketika naik motor dan ia minggir mi juga. Jadi saya lewat waktu itu, tetapi baku tatap mi karena ia juga lambat ki bergeser,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fais mengatakan, setelah dari tempat makan, ia masih melihat anak perikanan bergerombol di jalan masuk fakultas. Tak lama kemudian, Fais kembali melewati jalan tersebut lalu saling menatap dengan Ical.
“Ternyata baku tatap ka lagi, jadi saya mutar dan tanya ki, kenapa bro ada masalah kah?,” jelasnya.
Tiba-tiba, mahasiswa Ilmu kelautan yang lain datang dan mengira Fais sedang bermasalah dengan Ical
“Di situ mi kesalahpahamannya, teman-teman kira saya sementara lagi baku buru, tetapi ternyata saya hanya ngobrol dengan Ical saat itu,” ujarnya saat ditemui di Koridor FIKP.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FIKP, Muhammad Farid Samawi mengatakan, besok akan dilakukan pendekatan ke lembaga mahasiswa karena kejadian tersebut kemungkinan hanya faktor emosi sesaat.
“Terkait perusakan fasilitas, pihak fakultas akan mengganti, bukan mahasiswa yang bertanggung jawab karena ini bukan persoalan individu tetapi massa,” tuturnya.
Menurut Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas, Prof Dr drg A Andi Arsunan MKes menyampaikan, kejadian itu memang hanya kesalahpahaman saja. Untuk menjaga kenyamanan, maka pihak kampus meminta agar lokasi bentrokan disterilkan.
“Sampai saat ini empat pelaku, yang saya dengar anak Ilmu Kelautan sedang di proses kasusnya di Kantor Polisi. Kita juga sudah meminta Satpam untuk mensterilkan lokasi bentrok,” ucapnya.
ARS, AWN, M01, WJN