Tribunnews Wiki menyelenggarakan Live Talkshow, Wiki Overseas bertema “Menilik Pandemi dan Suasana Jelang Idul Adha di Iran” yang di tayangkan secara virtual melaui kanal YouTube TribunnewsWIKI Official, Jumat (24/07).
Kegiatan ini menghadirkan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin, Supratman SS MSc PhD, sebagai narasumber.
Mengawali bincang-bincang, Supratman yang kini masih berada di Iran, mengatakan keseharian masyarakat di sana sudah tampak normal. Masyarakat telah mampu beradaptasi, dan sekarang mereka sudah tidak lagi kebingungan menghadapi pandemi.
Ia membeberkan, mulanya Covid-19 di Iran dianggap hoax, karena menurut masyarakat Iran, walaupun negara mereka memiliki hubungan kerjasama yang kuat dengan China, tapi interaksi mereka tidak terlalu tinggi, sehingga tidak ada antisipasi yang signifikan. Dengan adanya dugaan tersebut, saat ini pemerintah Iran telah mengambil tindakan mengurangi penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan keamanan dan kesehatan.
“Pemerintah Iran juga mengambil tindakan kesehatan, berupa pengorganisasian dan melakukan penelitian ilmiah, yang diserahkan kepada universitas tertentu untuk meniliti Covid-19. Sedangkan keamanan diserahkan kepada tentara nasional Iran, untuk membimbing masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19,” Jelasnya.
Supratman, menambahkan pengaruh terbesar di Iran selama pandemi yaitu kurangnya kegiatan keseharian yang dilakukan masyarakat, terutama kegiatan keagamaan. “Dari segi kegiatan keagamaan, ziarah dan berkumpul adalah budaya yang sangat kuat melekat pada tradisi masyarakat Iran, dengan adanya pembatasan ziarah, menjadikan suasana tampak sangat terasa berbeda sebelum dan setelah ada pandemi,” kata Dosen FIB ini.
Ia juga menceritakan bagaimana persiapan menyambut hari besar keagamaan di Iran, khususnya persiapan Idul Adha. “Persiapan keagamaan nyaris setiap hari dilakukan, tidak ada ruang kosong dimana kita bisa melihat masyarakat tidak sedang menunggu peringatan keagamaan. Hampir setiap hari masyarakat Iran mempersiapkan peringatan Hari Besar Islam, terlebih Idul Adha,” tuturnya.
Kegiatan kemasyarakatan, keagamaan kata Supratman, dipantau pemerintah dan ulama, sehingga pembagian kurban pun terstruktur di setiap Masjid. Menurutnya, pembagian kurban tidak lagi sama seperti sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Berkurban dan dibagikan kepada masyarakat miskin, keluarga, dan yang berada dalam jangkauan pada pusat kurban. Manejemen Masjid di Iran sangat teratur, dimana sebelum berkurban, pemerintah telah melakukan survey,” sambungnya.
Supratman memberikan saran untuk mengantisipasi penularan Covid-19, menurutnya harus tetap menjaga pola makan, olahraga, dan menerapkan protokol kesehatan bila berada di luar rumah.
Terakhir, ia mengajak semua kalangan untuk tetap optimis dan berpikiran positif. “Selalu optimis bahwa disetiap kesulitan akan selalu ada kemudahan, berpikir positif bahwa hari kedepan adalah hari yang baik, kita harus yakin bahwa Tuhan memiliki jalan yang baik,” pungkasnya.
M124