Lebaran Idul Adha identik dengan pembagian daging kurban, sebuah berkah yang sering dijumpai, khususnya mahasiswa rantau yang tidak sempat mudik karena alasan tertentu. Namun, bagi mahasiswa yang memiliki fasilitas terbatas, mengolah dan menyimpan daging kurban bisa menjadi tantangan tersendiri. Daging yang tidak diolah dan disimpan dengan baik berisiko cepat rusak atau basi, sehingga mengurangi keberkahan dan manfaatnya.
Maka dari itu, diperlukan metode khusus dan cara kreatif agar daging kurban tetap awet serta higienis tanpa mengurangi rasa serta kualitasnya. Kali ini identitas merangkum beberapa tips praktis dan mudah untuk mengolah daging qurban ala mahasiswa, khususnya yang memiliki fasilitas terbatas. Yuk, simak beberapa langkah sederhana yang dapat membantu Sobat iden mengolah daging kurban.
- Hindari mencuci daging segar
Mencuci daging segar sebaiknya dihindari berdasarkan rekomendasi dari Food Standards Agency (FSA) Inggris dan studi dalam Journal of Food Protection. Hal ini disebabkan karena cipratan air saat mencuci daging dapat menyebarkan bakteri berbahaya, seperti Salmonella dan Campylobacter.
Mikroba tersebut dapat menular ke permukaan dapur, peralatan masak, hingga tangan dan menyebabkan risiko kontaminasi silang serta penyakit. Selain itu, mencuci tidak efektif menghilangkan bakteri yang menempel pada daging. Cara terbaik untuk membersihkan yaitu dengan memasak daging hingga mencapai suhu minimal 70 derajat celcius.
- Tips khusus mengolah daging kambing
Daging kambing memiliki aroma khas (bau prengus) dari senyawa volatil dan terkadang kurang disukai. Untuk menguranginya, pisahkan lemak dari daging dan lumuri dengan jeruk nipis yang mengandung asam sitrat sebagai pengurang bau. Kemudian, menambahkan parutan nanas dapat membantu melembutkan daging karena enzim bromelain sekaligus bisa mengurangi bau tak sedap.
- Gunakan metode pengawetan tradisional
Untuk memperpanjang masa simpan daging tanpa kulkas, Sobat iden dapat mengandalkan teknik pengawetan tradisional. Salah satu metode sederhananya adalah pengeringan, di mana daging diiris tipis kemudian dijemur di bawah sinar matahari langsung.
Selain itu, teknik pengasapan juga dapat diterapkan menggunakan bahan aromatik alami seperti daun jeruk dan serai yang mudah ditemukan. Kedua bahan ini ketika dibakar akan menghasilkan asap yang mengandung senyawa antimikroba alami. Hal tersebut dapat memperpanjang umur simpan daging juga memberikan aroma khas.
Kemudian, pengasinan juga menjadi salah satu pilihan lain yang sangat praktis dengan menambahkan garam dan berbagai rempah pada daging. Garam tersebut akan bekerja melalui proses osmosis yang menarik air dari jaringan daging, sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
- Buat olahan yang awet
Cobalah mengolah daging menjadi makanan kering seperti dendeng atau abon. Langkah ini menjadi pilihan yang tepat untuk menyimpan daging dalam waktu lama tanpa lemari es. Proses pengeringan olahan ini efektif mengurangi kadar air, menghambat pertumbuhan bakteri, dan menjaga kualitas daging saat disimpan dalam wadah tertutup rapat.
Sebaliknya, untuk olahan basah seperti sup, semur, atau gulai, akan menjadi alternatif praktis bagi Sobat iden karena mudah untuk dihangatkan ulang. Trik ini juga dapat membuat daging awet jika disimpan dalam wadah tertutup rapat dan bersih.
- Olah menjadi produk siap konsumsi
Alternatif lain dalam mengolah daging ala anak kos adalah membuat daging menjadi produk siap saji seperti bakso, pentol, atau olahan giling lainnya. Hidangan ini tentunya lebih praktis karena memiliki masa simpan lebih lama dan cocok untuk mahasiswa yang ingin memasak cepat tanpa ribet. Sobat iden bisa menyimpannya dalam wadah kedap udara. Jika ada akses ke freezer umum, simpan di sana untuk masa simpan lebih optimal.
- Mengolah daging menggunakan metode pembakaran
Idul Adha identik dengan acara bakar-bakar. Namun sebelum melakukan pembakaran, pastikan alat yang akan di gunakan telah bersih. Bagian gosong, berkerak, atau berwarna hitam sebaiknya dibuang atau dicuci terlebih dahulu karena memiliki senyawa karbon dan berbahaya bagi kesehatan. Pemanggang yang steril juga membantu menjaga cita rasa daging tetap lezat.
- Ajak temanmu untuk menikmati bersama
Agar daging tidak mubazir dan cepat habis sebelum basi, alangkah baiknya mengajak teman untuk makan bersama. Berkurban pada dasarnya merupakan bentuk ibadah untuk berbagi rezeki dengan sesama. Dengan mengajak orang lain menikmati daging Kurban, kita telah menjalankan makna tersebut secara nyata. Selain mencegah mubazir, metode ini dapat mempererat silaturahmi dan membuat pengalaman menikmati daging Kurban jadi lebih menyenangkan.
Informasi di atas merupakan beberapa tips praktis dan mudah yang bisa Sobat iden terapkan di Lebaran Idul Adha. Dengan menggunakan berbagai metode pengolahan yang tepat seperti yang sudah dijelaskan, kamu bisa mengolah daging Kurban dengan lebih praktis dan efisien, bahkan dengan fasilitas terbatas. Semoga Sobat iden juga mendapat bagian daging Kurban dan jangan lupa untuk terus menjaga semangat berbagi di hari kemenangan, ya!
Adrian
