Universitas Hasanuddin (Unhas) menjalin kolaborasi bidang pendidikan antara Australia dan Indonesia melalui kerja sama riset inovatif. Penandatanganan MoU dilakukan Rektor Monas University sebagai Ketua Konsorsium Universitas Australia dan Rektor Unhas, Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc sebagai Ketua Konsorsium Universitas Indonesia.
Acara penandatanganan juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah Australia dari Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Indonesia dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) di Gedung Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Jakarta, Kamis (04/01).
Program Partnership of Australia-Indonesia on Research (PAIR) Sulawesi merupakan kerja sama riset tujuh Universitas Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di Indonesia dan lima Universitas di Australia dengan lokasi penelitian di Sulawesi. Dana program ini bersumber dari pemerintah Australia dan Indonesia melalui LPDP.
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan, dan Bisnis, Prof Dr Eng Ir Adi Maulana ST MPhil menyatakan, penandatanganan MoA menandai dimulainya program PAIR Sulawesi. Dalam hal ini, Unhas menjadi leading university dalam kerja sama riset Australia dan Indonesia.
“Total dana yang disepakati untuk program riset kolaborasi ini sebesar 120 miliar rupiah yang akan dialokasikan selama empat tahun dengan rata-rata 15 miliar rupiah per tahun,” jelasnya.
Prof Adi juga menekankan, momen ini menjadi tonggak sejarah Unhas karena pertama kali bekerja sama antara Australia dan Indonesia mengadopsi skema matching fund. “Selain itu, ini juga menjadi sejarah untuk pertama kalinya Unhas memimpin konsorsium riset PTNBH,” ungkapnya.
Dalam hal ini, Unhas akan memimpin konsorsium universitas yang terdiri atas tujuh PTNBH, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Hasanuddin.
Selain itu, konsorsium Australia terdiri dari, University of Melbourne, Monash University, University of Sydney, University of Western Australia, dan University of Queensland.
Miftahul Janna