Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Liga Film Mahasiswa (LFM) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Rebel With Knowledge dengan topik “Sistematika Pembuatan Film Dokumenter” di Sekretariat LFM Unhas Gedung PKM 1 Lantai 2, Kamis (17/11).
Diskusi yang dibuka secara umum ini menghadirkan salah seorang filmmaker lokal, Wahyu Al Mardhani sebagai pemateri. Pada kesempatannya, Wahyu mengucapkan terima kasih atas undangan yang diterimanya setelah sekian tahun tidak membawakan materi di LFM Unhas.
Dalam pemaparannya, Wahyu berdiskusi dengan peserta mengenai konsep film dokumenter. Ia juga menjelaskan tantangan dari pembuatan film dokumenter adalah harus berbicara secara faktual, sementara keunggulannya yaitu kamera dalam film dokumenter adalah karakter.
Lebih lanjut, Wahyu memaparkan, dahulu ada banyak yang mempertentangkan film dokumenter, mulai dari definisi hingga patennya. Salah satu yang ikut terlibat yaitu Bill Nichols, di mana ia tidak mendefinisikan film dokumenter seperti apa, melainkan langsung memberi pandangannya mengenai formulasi dari film dokumenter itu sendiri yakni “I speak about them to you“.
Adapun beberapa pendekatan dalam film dokumenter, yaitu observational, performative, reflexive, poetic, expository, dan participatory. Jenis pendekatan tersebut sudah ditentukan sejak awal pembuatan film dokumenter, tetapi tetap abstrak dalam pengambilannya.
“Film dokumenter itu salah satu medium yang dapat memicu propaganda. Berbeda dengan penulis buku, filmmaker tidak dapat lepas dari film yang telah diciptakan, apalagi dokumenter,” ungkap Wahyu.
Nurul Fahmi Bandang