Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi kukuhkan Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Prof Dr Muhammad Anshar Amran MSi. Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Selasa (15/04).
Dalam Orasi ilmiahnya bertajuk “Peranan Transformasi Spektral dalam Penginderaan Jauh Kelautan”, Anshar menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi citra satelit dalam mengungkap potensi serta dinamika sumber daya pesisir dan laut Indonesia.
Mengawali pidatonya, ia mengungkap kebutuhan akan informasi spasial Indonesia kian meningkat. Terutama dalam menunjang kebijakan tata ruang dan pengelolaan sumber daya alam. Menurutnya, ketersediaan informasi spasial kelautan masih terbatas.
“Teknologi penginderaan jauh hadir sebagai solusi untuk menjawab kebutuhan informasi spasial tersebut, tanpa harus melakukan kontak langsung dengan objek di lapangan,” ungkapnya.
Dalam pengabdiannya, Anshar telah meneliti berbagai pendekatan transformasi spektral guna mengolah data citra satelit menjadi informasi bermanfaat. Beberapa di antaranya mencakup pemetaan sebaran klorofil A, kekeruhan perairan, suhu permukaan laut, hingga peta batimetri dasar laut.
Lebih lanjut, Anshar turut menampilkan visualisasi 3D padang lamun perairan Pulau Baranglompo dalam bentuk video animasi yang telah memperoleh perlindungan hak cipta.
Menutup pidatonya, ia menegaskan visinya untuk memajukan sistem observasi laut berbasis satelit yang terintegrasi. Fokusnya pada pemantauan dinamika pesisir, kondisi dasar laut, serta migrasi polutan secara lebih presisi. Hal tersebut berguna untuk mendukung kebijakan kelautan berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim.
“Dengan berbagai kemajuan teknologi sensor dan perangkat lunak pemrosesan data, penginderaan jauh semakin strategis dalam pengelolaan sumber daya laut Indonesia,” pungkas guru besar FIKP itu.
Marcha Nurul Fadila Jalil
