Universitas Hasanuddin, Australia Indonesia Center (AIC), dan Media Australia menyelenggarakan pertemuan bersama dalam rangka membahas Kemitraan Penelitian Australia dan Indonesia (Partnership Australia and Indonesia Research, PAIR) dalam bidang Pertanian dan Ilmu Kelautan. Kegiatan ini berlangsung di Ruang GB II, Sekolah Pascasarjana Unhas, Jumat (14/02).
Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas, Prof Jamaluddin Jompa PhD dalam pengantarnya menyampaikan, Pascasarjana Unhas menyambut baik program PAIR, dimana program ini bersifat interdisiplin sesuai dengan pengembangan ilmu yang ada di Sekolah Pascasarjana Unhas.
“Jauh sebelum Inggris datang ke Australia, orang-orang dari Makassar menggunakan perahu tradisional ke Australia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Makassar dan Australia memiliki hubungan yang erat. Hal ini merupakan landasan awal untuk mengembangkan kolaborasi. Apapun politik kedua negara, baik Indonesia maupun Australia, kita berharap sejarah ini bisa menjadi motivasi menjaga persaudaraan,” jelas Prof Jamal.
Konsul Jenderal Australia di Makassar, Richard Mathews, menuturkan bahwa melalui program PAIR maka diharapkan bisa menghasilkan rumusan kebijakan yang bermanfaat bagi pemerintah sebagai rujukan. “Program ini sekarang fokus pada satu provinsi. Hal ini dimaksudkan agar penelitian yang dilakukan lebih terarah guna pengembangan kebijakan tepat sasaran,” jelasnya.
Dalam pertemuan ini, beberapa peneliti Unhas memberikan gambaran mengenai pengembangan penelitian dalam bidang pertanian dan ilmu kelautan.
Salah satu peserta sekaligus peneliti di Center of Excellence For Development and Utilization of Seaweed (CEDUS) Unhas, Dr Rita Rukminasari PhD menjelaskan tentang “Seaweed at South Sulawesi: Research and Oppurtunity”. Ia menyebutkan bahwa rumput laut merupakan salah satu potensi bisnis yang menjanjikan di Sulawesi Selatan. Saat ini, rumput laut menjadi salah satu bahan industri produk makanan siap saji.
“Untuk mengembangkan rumput laut ini, kita membutuhkan pusat penelitian, yang secara intensif mengkaji rumput laut, dan mengadakan pelatihan bagi para pelaku usaha. Hal ini dimaksudkan agar pengolahan rumput laut bisa lebih bermanfaat,” jelas Rita.
Di waktu yang sama, Dr Muhammad Junaid dari Fakultas Pertanian menjelaskan mengenai “Main Agricultural Commodities: Challenges and Oppurtunities”. Dalam kesempatan tersebut, ia menuturkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sangat baik, dimana sumbangsih terbesar diberikan oleh bidang pertanian. Untuk komoditas pertanian di Sulawesi Selatan didominasi oleh coklat dan kopi.
Wandi Janwar