Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbanda) Kabupaten Bone membahas terkait peningkatan nilai tambah komoditas pisang dan sukun, Kamis (18/7). Hal ini dibahas dalam sebuah seminar awal penelitian yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Pemerintah Daerah Bone, akademisi, dan perwakilan pengusaha UMKM.
Kepala Balitbanda Bone, Drs Asiswa Rahim mengatakan, pisang dan sukun merupakan dua komoditas andalan di Bone. Keduanya juga memiliki potensi ekonomi yang besar sehingga harus dimanfaatkan secara maksimal.
“Selama ini nilai ekonomi kedua komoditas ini masih tergolong rendah karena pengolahannya yang minim,” katanya.
Melalui seminar ini, kedua pihak ingin mengembangkan teknologi pengolahan yang tepat guna dan berkelanjutan untuk pisang dan sukun.
Dalam kesempatan itu, peneliti Unhas, Dr Muhammad Asfar, Dr Andi Hasizah, dan Arfina Sukmawati MSi juga memaparkan berbagai hasil penelitian mereka tentang potensi pisang dan sukun untuk diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi. Beberapa contohnya adalah produk turunan seperti brownies, roti, mie, dan berbagai produk kue.
Melalui penelitian ini, kedua pihak ingin memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bone melalui pengembangan sektor pertanian, perkebunan, dan pangan.
Kajian ini juga diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk, serta menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Zidan Patrio