Direktorat Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO), Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan POM adakan rapat bahas rencana sinergi Program Pangan Aman Goes to Campus dan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Unhas.
Kegiatan dimulai pukul 08.00 Wita secara luring terbatas di Ruang Rapat A Bidang Akademik Lt. 7, Gedung Rektorat Unhas, Kamis (16/09).
Pertemuan membahas mengenai pelaksanaan program sinergi Pangan Aman Goes to Campus untuk meningkatkan partisipasi dan kompetensi mahasiswa di bidang keamanan pangan, sekaligus memberikan pendampingan kepada UMKM pangan untuk dapat memperoleh izin edar.
Dikutip dari Sub Direktorat Humas dan Informasi Unhas, Kamis (16/9) Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Dr Muh Restu MP, menyampaikan saat ini Unhas telah menjalankan 16 program yang merupakan pengembangan 8 program utama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Restu menjelaskan, program ini hadir karena sektor pertanian merupakan pilar utama dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“Dalam hal ini perguruan tinggi bersama pemerintah memiliki peran untuk mengoptimalkan hasil pangan dari segi kualitas, kuantitas dan keamanannya,” ucap Restu.
Lebih lanjut, ia mengatakan program pangan pasti akan mendapat respon yang positif dari mahasiswa. Mengingat di Unhas terdapat beberapa fakultas yang menghasilkan karya inovasi yang bergerak di bidang pangan.
Disisi lain, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan, Ema Setyawati SSi Apt. ME menjelaskan, Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkompeten di bidang pangan, baik pada sektor pertanian maupun kemaritiman dan kelautan.
Ema menyampaikan, akses terhadap potensi tenaga kerja di sektor pangan masih sangat rendah, karena tidak sedikit para pelaku usaha melirik sektor UMKM.
“Hanya saja, UMKM pangan sendiri masih memiliki hambatan untuk menyediakan produk berkualitas, diantaranya terkait pada metode dalam memenuhi standar dan ketentuan BPOM,” jelas Ema.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produktivitas dan daya saing para pelaku usaha.
“Mahasiswa akan berperan sebagai fasilitator keamanan pangan untuk pendampingan UMKM, sehingga kedepannya UMKM dapat memperoleh izin edar,” pungkas Ema.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi teknis pendaftaran program yang akan dilakukan melalui laman web Sistem Perkuliahan Merdeka Belajar Antar Universitas (Sipakatau).
Annur Nadia F. Denanda