Universitas Hasanuddin (Unhas) berkomitmen untuk memperkuat dan melindungi aktivitas jurnalistik di lingkungan kampus dengan menggandeng Dewan Pers. Langkah ini dimaksudkan untuk menciptakan pedoman yang dapat menjadi acuan bagi pers mahasiswa di perguruan tinggi.
Direktur Kemahasiswaan Unhas, Abdullah Sanusi, menjelaskan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menjalin kerja sama dengan Dewan Pers sejak Maret lalu. Namun, implementasi kerja sama tersebut belum terealisasi di tingkat perguruan tinggi.
“Kerja sama tersebut sejatinya belum diimplementasikan di lingkup perguruan tinggi. Oleh karena itu, kami berinisiatif agar kerja sama tersebut dapat direalisasikan sehingga bisa menjadi pedoman bagi aktivitas jurnalistik di lingkungan Universitas Hasanuddin,” ujar Abdullah Sanusi, Selasa (10/12).
Langkah ini mendapat sambutan positif dari Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu. Ia menilai upaya Unhas bisa menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia.
“Kami menyambut baik langkah Unhas ini. Jika implementasi tersebut terwujud, maka dapat menjadi benchmark bagi perguruan tinggi lainnya,” kata Ninik.
Sebagai tindak lanjut, Unhas bersama Dewan Pers akan mengadakan lokakarya untuk menyusun pedoman aktivitas jurnalistik di kampus. Lokakarya ini rencananya akan dilaksanakan pada akhir Desember 2024 dengan melibatkan Dewan Pers, komunitas pers umum, serta mahasiswa.
Melalui lokakarya ini, Unhas berharap dapat menciptakan pedoman yang komprehensif dan mampu menjadi landasan bagi pers mahasiswa untuk menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan prinsip-prinsip yang diatur dalam peraturan Dewan Pers.
Zidan Patrio